18 Januari 2011

TPS Ilegal Menjamur

CILEUNGSI-Wilayah di timur Kabupaten Bogor mulai kelimpungan dalam mengatasi masalah sampah. Daerah itu yakni Kecamatan Cariu, Jonggol, Tanjungsari, Cileungsi, Citeureup, Klapanunggal, Sukamakmur dan Gunungputri. Akibatnya, tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal pun banyak bermunculan.

Cileungsi misalnya. Tak ada satu pun TPS legal yang beroperasi di wilayah tersebut. Tak heran bila beberapa lahan tidur dijadikan TPS. Bahkan ada yang menjadikan sekitar fly over sebagai lokasi pembuangan sampah.

Pantauan Radar Bogor, tercatat ada tujuh titik di sekitar fly over yang dijadikan TPS ilegal. Tujuh titik ini tersebar di sekitar jembatan.

Sampai saat ini belum ada upaya dari pihak Muspika Cileungsi ataupun Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bogor untuk menertibkan TPS tersebut. “Sudah bertahun-tahun tak diangkut, Mas. Makanya sampah numpuk dan mengeras,” ketus Acep (27), pedagang di sekitar fly over, kepada Radar Bogor, kemarin. Camat Cileungsi, Eman Sukirman, yang dikonfirmasi terkait permasalahan itu, mengaku jika pihaknya belum mempunyaisolusi untuk mengatasinya. Pasalnya, DKP hanya mau mengangkut sampah di TPS legal dan mempunyai retribusi yang jelas. Sedangkan, TPS yang ada di Cileungsi saat ini berstatus ilegal. Sehingga, otomatis DKP pun tak mau mengangkutnya. “Mau tak mau kita juga yang kena akhirnya. Harusnya DKP ikut bantu,” keluh Eman. Ia mengatakan, upaya swadaya pengangkutan juga sudah direncanakan dalam waktu dekat ini.

Namun, tingginya harga sewa armada pengangkut sampah serta biaya pembuangan sampah ke Bantargebang, Bekasi, membuat pihaknya kebingungan. “Untuk sewa truk satu unit saja Rp900 ribu. Belum biaya pembuangan yang juga terhitung mahal sampai Rp600 ribu,” bebernya.

Karena itu, pihaknya berusaha mendorong para kades yang ada di wilayahnya untuk mau membantu dari segi finansial. “Kita akan coba rundingkan ini secepatnya,” janji Eman. Sementara itu, Kepala UPT Kebersihan Wilayah Cibinong, Ateng S Sasmita, berjanji segera membereskan sampah di sekitar fly over Cileungsi.

“Awal Februari nanti kita agendakan untuk pembersihan besar- besaran,” tegasnya. Tak hanya di Cileungsi, pemandangan kumuh pun terjadi di Citeureup.

Hampir setiap hari, tepatnya di sepanjang Jalan Raya Mayor Oking, sampah-sampah anorganik terlihat beterbangan. Onggokan sampah di drainase jalan juga terlihat menumpuk. Beberapa gunungan sampah yang telah dikeruk dari drainase pun tak diangkut tepat waktu. Alhasil, sampah berserakan di jalan.

“Jika pemandangan ini didiamkan berlarut-larut, tak mungkin Kabupaten Bogor bisa meraih Adipura,” keluh Haryadi (35), warga Citeureup yang juga pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UniversitasIndonesia.(yus)

Sumber: Radar Bogor

0 komentar:

Posting Komentar