19 Januari 2011

BIONG MEMBURU TANAH MURAH

BOGOR (Pos Kota) - Proyek pembangunan Jalur Puncak II atau Poros Tengah-Timur akan digeber Pemkab Bogor. Meski masih ada lahan 4,8 hektare milik Perum Perhutani yang belum bisa ditebus, Pemkab akan membelinya.

Di lain pihak sejumlah biong(spekulan tanah - red) kini kasak-kasuk mencari tanah murah di jalur yang menghubungkan Jonggol-Babakan Madang-Bumi Serpong Damai dan Delta Mas, Bekasi-Jonggol- Pun-cak-Cianjur ini.

"Jika lahan Perum Perhutani itu tetap sulit ditembus, Pemkab Bogor akan membelinya. Kami ditarget 2012 dimulai pembangunannya yang dibagi tiga tahap dengan anggaran sekitar Rp350 miliar," ujar Kepala Bappeda Kabupaten Bogor, M Zairin, Jumat (7/1).

Untuk tahap pertama dibangun jalan sepanjang 28 Km dan lebar 30 meter mulai dari Babakan Ma-dang-Sukamakmur-Jonggol dengan anggaran Rp50 miliar hingga Rp70 miliar.

Sedangkan tahap kedua dari Sukamakmur ke Cariu (Jalan Transyogi) dengan panjang 15 Km. Selanjutnya dari Sukamakmur ke Cipanas (Cianjur) dengan panjang jalan 10 Km. "Ruasjalan ini telah ada, tapi masih k!cil dan kondisinya rusak," katanya.

Adapun daerah yang terkena jalur ini adalah wilayah Kecamatan Babakan Mad.ang, Citeureup, Cariu, Jonggol, Sukamakmur hingga Tanjungsari meliputi, 67 desa dan luas lahan 71 hek t are. Rencananya jalan ini sepanjang 26 Km.

Masalah pembebasan lahan, sudah mend apat lampu hijau dari pemilik lahan di antaranya, Group Sentul, Probosutejo, Delta Mega Kuningan, Bukit Kharisma Sulsamakmur, dan Perhutani.

"Agenda 2011 ini kita lakukan deta.il engineering design, pendataan tanah, tanaman, bangunan, pembebasannya, pembukaan badan jalan 14 km dengan lebar 20 meter h ingga proses penyelesaian tanahkehutan-an yang terkena jalan," papar Zairin.

Poros TimurTengah merupakan jalur singkat yang rencananya akan digunakan untuk akses dari B-ogor atau

Jakarta menuju Cianjur dan Bandung. Sebrab, Jalur Puncak dari pintu masuk Ciawi sudah terlalu padat. Kini, sejumlah investor mulai melirik kawasan tersebut.

MEMBURU TANAH

Sejumlah biong pun ramai-ramai memburu tanah di kawasan ini. Tak ayal, dalam tempo singkat, harga tanah melambung. Hal ini diakui Aim-, biong tanah, warga Singosari, Kecamatan Jonggol. Belakangan ini, banyak orang yang datang mencari tahu harga tanah dan survei. Lahan di pinggir ialan misalnya, sekitar Rp350.000 hingga Rp400.-000 per meter.

"Kalau lokasinya agak masuk, lebih murah, bisa dapat Rp25.000 per meter. Investor yang datang memang belum ada yang melakukan transaksi karena mereka baru survei," katanya.

Camat Jonggol Asep Aer Sukmaji mengakui investor memburu tanah langsung ke pemilik atau lewat biong, bukan melalui kantor desa atau kecamatan. "Kami dapat laporan dari kades, investor itu It.ii 11 sekadar menanyakan harga tanah dan survei," katanya.(iwan/si/r)

0 komentar:

Posting Komentar