tag:blogger.com,1999:blog-12804803014245703902024-02-18T23:01:06.270-08:00Seputar JonggolBerbagi Informasi Seputar JonggolSJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.comBlogger99125tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-52121080285891126542012-05-09T22:29:00.000-07:002012-05-09T22:30:51.722-07:00<div style="text-align: center;">
<h3>
<b><span class="fullpost">Mulai 10 Mei 2012 Blog Seputar-Jonggol dialihkan ke domain</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: center;">
<h3>
<a href="http://www.seputar-jonggol.com/"><b><span class="fullpost">www.seputar-jonggol.com </span></b></a></h3>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://seputar-jonggol.com/wp-content/themes/mosaicolor/images/header_top.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="50" src="http://seputar-jonggol.com/wp-content/themes/mosaicolor/images/header_top.jpg" width="400" /></a></div>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-52750508861360865762012-04-19T20:43:00.002-07:002012-04-19T20:43:37.402-07:00Minerva Perluas Pabrik Jonggol<strong>Jakarta</strong> - <span class="detail_desc">Pasar motor
Indonesia yang makin moncer membuat Minerva senang. Untuk itu, Minerva
pun siap memperluas pabrik motor mereka yang berada di Jonggol, Jawa
Barat.<br /><br />Presiden Direktur PT Minerva Motor Indonesia (MMI)
Kristianto Goenadi mengatakan bahwa saat ini mereka memiliki lahan
seluas 4,65 hektar di Jonggol, Jawa Barat.<br /><br />"Dari lahan seluas
itu, pabrik kami baru menempati 1,2 hektar. Jadi kami berencana untuk
membangun pabrik di sisa lahan yang kami punya," jelasnya di Segarra
Cafe, Ancol, Jakarta (17/4/2012).<br /><br />"Pabrik baru tersebut akan kami bangun bertahap, mulai tahun ini. Semoga tahun depan sudah bisa beroperasi," tambah Kristianto.<br /><br />Dengan perluasan pabrik tersebut dipastikan kapasitas pabrik Minerva mendatang akan berada di atas 8.000 unit per hari.<br /><br />"Ekspansi awalnya Rp 50 miliar, dan akan berkembang sesuai kebutuhan," tandasnya.<br /><br />"Karyawan akan bertambah. Sekarang kita punya 380an karyawan di pabrik. Nanti tambah 200 lagi," katanya.<br /><br />"Kandungan lokal juga akan kita tambah. Sekarang sekitar 20-25 persen, nanti akan lebih tinggi lagi," papar Kristianto.<br /><br />Perluasan
tersebut menurut Kristianto sejalan dengan rencana Minerva untuk
perluasan jaringan dari sekitar 60 diler resmi dan 116 outlet penjualan
di seluruh Indonesia menjadi 100 diler resmi dan 300 outlet penjualan di
akhir tahun 2012 mendatang.<br /><br />"Untuk membangun sebuah diler butuh dana sekitar Rp 350 juta di luar tanah dan bangunan. Kita subsidi Rp 250 juta," cetusnya.</span><br />
<br />
<span class="detail_desc">Sumber : <a href="http://oto.detik.com/read/2012/04/17/164506/1894543/1208/minerva-perluas-pabrik-jonggol">oto.detik.com </a></span>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-12574412176168390882012-04-18T19:22:00.000-07:002012-04-18T21:54:40.841-07:00Peduli Cibuyutan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA7OM7si2UxVdxQjQF0Ercfsrb5mVjteTWvi2APeRFgSUN_-NKpRGlj5gNHFwD-Js6p1zQgyY0P6PyLZM6dT9WLmp4U9MxQc5z1-8fMHNKWWTSmCgXBsmg1DDmtgz0SVU4BH_vInVtxLPI/s1600/Peduli+Cibuyutan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA7OM7si2UxVdxQjQF0Ercfsrb5mVjteTWvi2APeRFgSUN_-NKpRGlj5gNHFwD-Js6p1zQgyY0P6PyLZM6dT9WLmp4U9MxQc5z1-8fMHNKWWTSmCgXBsmg1DDmtgz0SVU4BH_vInVtxLPI/s400/Peduli+Cibuyutan.jpg" width="396" /></a></div>
<br />
Kampung Cibuyutan tidaklah terlalu jauh dari pusat kekuasaan, baik di Jakarta sebagai Ibu Kota Negara ataupun dari Cibinong sebagai Ibu Kota Kabupaten, tapi keadaan mereka seolah-olah sangat jauh, sangat kontras dengan kehidupan di wilayah lain di Kab. Bogor.<br />
<br />
Berikut ini hasil penelusuran saya mengenai beberapa blog dan pemberitaan yang peduli dengan Cibuyutan.<br />
<br />
<ol>
<li><a href="http://www.mediaindonesia.com/read/2011/11/11/275467/38/5/Cibuyutan-Tertinggal-hingga-Buyut-Piut">Media Indonesia, 11 November 2011</a></li>
<li><a href="http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/04/04/125630/Ratusan-Warga-Bogor-Hidup-Tanpa-Listrik-dan-Air-Bersih">MetroTV, 4 April 2011 </a></li>
<li><a href="http://bazdaanishaazad.blogspot.com/2011/12/cibuyutan-story.html">http://bazdaanishaazad.blogspot.com</a></li>
<li><a href="http://tulisan-listya.blogspot.com/2011/12/cibuyutan-potret-pelosok-negeriku.html">http://tulisan-listya.blogspot.com/</a></li>
<li><a href="http://generasiayyash.multiply.com/journal/item/37">http://generasiayyash.multiply.com/journal/item/37</a></li>
<li><a href="http://agussetiawan-onpapers.blogspot.com/2012/03/kampung-cibuyutan.html">http://agussetiawan-onpapers.blogspot.com</a></li>
<li><a href="http://jinjingransel.blogdetik.com/2011/11/19/jalan-jalan-ke-desa-cibuyutan/">http://jinjingransel.blogdetik.com</a></li>
<li><a href="http://duniakhayalan20.blogspot.com/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html">http://duniakhayalan20.blogspot.com</a></li>
<li><a href="http://lovea-ea.blogspot.com/2012/01/maka-nikmat-tuhanmu-yang-manakah-yang.html">http://lovea-ea.blogspot.com/</a></li>
</ol>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-70087624986180886972012-04-18T18:23:00.002-07:002012-04-18T18:51:39.350-07:00Kp. Cibuyutan yang masih tertinggalBaru-baru publikasi tentang Kp. Cibuyutan Desa Sukarasa Kec. Tanjungsari mulai santer, Terhitung beberapa Media Nasional telah memberitakan mengenai Kampung tertinggal ini. Ini adalah salah satu potret wilayah di Kabupaten Bogor. Pembangunan Kabupaten Bogor yang dilakukan ternyata masih menyisakan wilayah yang belum tersentuh.<br />
<br />
Mungkin sebagian warga Jonggol sendiri tidak semuanya mengetahui, bahwa di ujung timur Bogor ini ada satu wilayah yang sangat tertinggal. Semoga saja dengan makin banyaknya publikasi dan pemberitaan Pemerintah Kabupaten Bogor bisa secepatnya melakukan pembangunan , terutama untuk objek-objek vital seperti jalan, listrik dan sekolah.<br />
<br />
Jangan sampai kampung ini dibiarkan jadi objek berita dan daerah tujuan bakti sosial. Semua warga masyarakat mempunyai hak untuk haknya seperti pembangunan, pendidikan. Saya malah sempat berpikir, jika dana untuk Persikabo yang jumlahnya sampai puluhan Milyar, pemkab mempunyai anggarannya sendiri, kenapa untuk pembangunan wilayah yang di huni ratusan kepala keluarga ini seolah-olah tidak ada.<br />
<br />
Berikut ini saya posting photo-photo yang menggambarkan kondisi di Kp. Cibuyutan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBfBY8MzEfDT7HiTqURJ-qnCztPgy_Y4Y4aD6inhS0dR5QdJ5DzbH41s7SETyo_FryJEF881J3ghS_HQGBrNzZQYyAFxO9fMntKzz6Hb58AKd60lrwhOh_vINc4VfjUFPvgUj3nslQTEb7/s400/IMG_20120310_173355.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBfBY8MzEfDT7HiTqURJ-qnCztPgy_Y4Y4aD6inhS0dR5QdJ5DzbH41s7SETyo_FryJEF881J3ghS_HQGBrNzZQYyAFxO9fMntKzz6Hb58AKd60lrwhOh_vINc4VfjUFPvgUj3nslQTEb7/s320/IMG_20120310_173355.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">( Photo : http://http://agussetiawan-onpapers.blogspot.com )</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCxcBIPC3GwRhg3IlTMbuzf2ZieIhyphenhyphenrp4fRGfcJG3WbRxCKloMVO4TB3aPumEoDLovTKvXBJpzu9ElqaRV9yAA5XqDTCTayCsjQdjIk1W6OGDy9VQKFPNPy6R-mIFru37cX1MbwU2Ikmc/s400/IMG_20120310_173239.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCxcBIPC3GwRhg3IlTMbuzf2ZieIhyphenhyphenrp4fRGfcJG3WbRxCKloMVO4TB3aPumEoDLovTKvXBJpzu9ElqaRV9yAA5XqDTCTayCsjQdjIk1W6OGDy9VQKFPNPy6R-mIFru37cX1MbwU2Ikmc/s400/IMG_20120310_173239.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">( Photo : http://http://agussetiawan-onpapers.blogspot.com )</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWq04wGr0eXvMEVZW5TWfUhgcv4IK1NuEg0LX9Ir_eFt4K15fm-27TUrn9-4g0J2qIyoEM_AFnPr9Uan_wvcW9KCTdJjjzdKrc_Q8xlCdJsnbrbpI50JHhyphenhyphenfnGrO4jdycXUMpuy7yDD8Vt/s400/IMG_20120310_173306.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWq04wGr0eXvMEVZW5TWfUhgcv4IK1NuEg0LX9Ir_eFt4K15fm-27TUrn9-4g0J2qIyoEM_AFnPr9Uan_wvcW9KCTdJjjzdKrc_Q8xlCdJsnbrbpI50JHhyphenhyphenfnGrO4jdycXUMpuy7yDD8Vt/s400/IMG_20120310_173306.jpg" width="400" /> </a></td><td style="text-align: center;"></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">( Photo : http://http://agussetiawan-onpapers.blogspot.com )</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<span class="fullpost">
</span>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-92211944329016246712012-04-18T18:14:00.001-07:002012-04-18T18:19:15.595-07:00Cibuyutan Tertinggal hingga Buyut Piut<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20111111_123347_Megapolitan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20111111_123347_Megapolitan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">( Photo : Media Indonesia )</td></tr>
</tbody></table>
"<i>CAN pernah</i> (belum pernah). <i>Ma enya bupati arek leumpang ka dieu</i>
(Masa iya bupati mau jalan kaki ke sini)," tutur Enih, 40, polos. Ia
sama sekali tak bermaksud menyindir pejabat kabupaten maupun DPRD yang
melupakan daerah tertinggal seperti Kampung Cibuyutan, Desa Sukarasa,
Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor.
<br />
<br />
Cibuyutan berada di antara lereng Gunung Sungging dan Gunung
Langgar. Lokasinya paling ujung timur Kabupaten Bogor yang berbatasan
dengan Cianjur. Ada 100 lebih keluarga atau sekitar 500 jiwa tinggal di
kampung tersebut.
<br />
<br />
Warga tak mengenal program keluarga berencana. Setiap keluarga
umumnya punya anak lebih dari tiga. Ada yang punya enam anak bahkan
lebih. Umumnya anak-anak perempuan yang telah berusia 13 tahun atau
selepas lulus SD akan dinikahkan.
<br />
<br />
Kampung Cibuyutan memang seperti terlupakan. Lokasinya terisolasi
dan sama sekali tidak ada upaya membuat akses transportasi ke sana meski
Kabupaten Bogor merupakan penerima APBD terbesar di Provinsi Jawa
Barat.
<br />
<br />
Jalan menuju lokasi itu penuh dengan perusahaan besar dan
pertambangan raksasa, baik dari arah Cibinong sebagai ibu kota kabupaten
maupun dari ibu kota negara, Jakarta. Jarak dari Jakarta ke lokasi
hanya sekitar 80 km.
<br />
<br />
Untuk mendatangi Kampung Cibuyutan, bukan saja menguras energi,
harus pula siap jatuh, rela kotor, bahkan terluka. Terutama bagi yang
nekat membawa kendaraan roda dua. Rasanya ingin menangis. Meski panjang
jalan hanya sekitar 10 km dari Cibinong, treknya sangat sulit.
<br />
<br />
Jalan agak menanjak dan setapak, licin, kiri kanan sawah, semak
belukar tebal, melewati tanaman nanas liar serta hutan pepohonan yang
menjulang.
<br />
<br />
Pengendara sepeda motor harus ekstra hati-hati, terutama saat
melintasi beberapa kayu dan bambu yang dihamparkan sebagai jembatan
melintasi sungai dan kali-kali kecil Cisero. Jembatan itu umumnya sudah
miring. Ular pun sering terlihat melintas.
<br />
<br />
Sejauh mata memandang, sejak keluar dari jalan desa dan masuk ke
perkampungan, yang terlihat puluhan kandang kerbau. Setelah berjalan
kurang lebih 2 km, baru ditemukan satu rumah. Bentuk dan kondisi rumah
tak berbeda dengan kandang kerbau di sampingnya.
<br />
<br />
"Ini rumah Pak Engkus. Dia tinggal di sini bersama istrinya.
Sekarang sedang pergi ke sawah," tutur seorang pemuda. Jarak antara
rumah Engkus dan pusat kampung masih sekitar 3 km lagi. Hampir seluruh
rumah berbentuk panggung, dengan bahan baku kayu dan bambu.
<br />
<br />
Ada yang memakai genting, tapi lebih dominan beratapkan anyaman daun kirai (enau) yang dalam bahasa Sunda disebut <i>hateup</i>.
<br />
<br />
Dari sekitar 80 bangunan rumah, hanya tiga menggunakan bahan semen
atau ditembok. Itu pun bagian bawah saja dengan ketinggian kurang lebih
0,5-1 meter dari tanah.
<br />
<br />
Masyarakat setempat mengaku tidak mampu membangun dengan bahan
modern seperti semen, besi, batu bata, pasir, serta batu kecil. Akses
jalan untuk membawa benda itu pun tidak ada. Untuk membawa satu sak
semen, ojek memasang tarif Rp13 ribu dengan lama perjalanan sekitar 2
jam.
<br />
<br />
Padahal, pendapatan warga rata-rata hanya Rp7.000 -Rp10 ribu per hari dengan membelah batu.
<br />
<br />
<b>Gelap gulita</b>
<br />
<br />
Sudah 66 tahun Indonesia merdeka dan jarak dari Bogor ke lokasi
hanya belasan kilometer, namun sampai sekarang Kampung Cibuyutan masih
gelap gulita pada malam hari. Tidak ada aliran listrik.
<br />
<br />
Sebagai penerangan, warga menggunakan lampu teplok. Biasanya setiap
bangun pagi, lubang hidung penghuni berubah hitam oleh jelaga. Memang
ada beberapa rumah--yang membuka warung kecil--punya genset berbahan
bakar solar atau bensin.
<br />
<br />
Tapi genset tersebut hanya beroperasi pukul 19.00-23.00 WIB untuk
mengirit bahan bakar. Di kampung tersebut harga bensin atau solar
Rp7.000 per liter, sedangkan minyak tanah Rp12 ribu per liter.
<br />
<br />
"Di sini hanya lima orang kaya," tutur Yeti, ibu rumah tangga.
Ukuran orang kaya ialah memiliki televisi walaupun modelnya masih yang
lama dengan ukuran 14 inci.
<br />
<br />
Potret buram lainnya, sekolah hanya satu yakni Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Miftahussolah, setingkat SD. Bangunan sekolah hasil swadaya
masyarakat. Kondisinya sangat tidak layak. Bangunan menyerupai gubuk
dari bilik bambu yang ditopang beberapa tiang kayu. Cahaya menerobos
dari genting-genting lapuk yang sudah bergeser.
<br />
<br />
Di dalam ruangan berukuran 6 x 2,5 meter itu terdapat sembilan
pasang meja/kursi belajar yang juga sudah usang dan rusak. Karena buatan
warga, bentuk mebel tersebut berbeda dengan yang terdapat di sekolah
umumnya. Akibat daun pintu terbuka terus, ternak seperti kambing, bebek,
dan ayam biasa masuk ke kelas saat siswa belajar.
<br />
<br />
Menurut Mista, salah seorang pengajar, saat ini ada 72 siswa yang
belajar di MI Miftahussolah. Tahun ini sekolah tidak menerima siswa
baru. Dua tahun terakhir proses belajar-mengajar terus berlangsung.
<br />
<br />
Sebelumnya, sekolah sering ditutup. "Kadang satu tahun tutup, atau
bertahun-tahun dihentikan," lanjutnya. Sekolah tutup karena tidak ada
dana. Guru-guru pun tak betah mengingat akses menuju lokasi dari tempat
lain sangat sulit dan gaji mereka juga tak jelas.
<br />
<br />
Keterbatasan guru membuat siswa belajar bergantian. Kelas 2 dan 3
belajar bersama di ruangan tanpa sekat pada pagi hari. Adapun kelas 4,
5, dan 6 mulai belajar pukul 10.00 WIB setelah kelas 2 dan 3 pulang.
<br />
<br />
Lulus MI Miftahussolah seolah-olah sudah sarjana. Mereka merasa
pendidikan selesai karena sudah bisa baca tulis. Sikap demikian sudah
turun-temurun karena beratnya kemiskinan.
<br />
<br />
Hanya satu dua orangtua yang terus mendorong anaknya supaya
melanjutkan ke tingkat madrasah tsanawiyah (MTs/SMP). "Saya ingin Harun
pintar dan maju. Makanya dengan susah payah saya biarkan anak saya itu
melanjutkan ke MTs di desa lain," ujar Amin, salah satu orangtua, yang
sangat berharap ada akses dan penerangan listrik ke kampungnya. (J-1)<br />
<br />
Sumber : <a href="http://www.mediaindonesia.com/read/2011/11/11/275467/38/5/Cibuyutan-Tertinggal-hingga-Buyut-Piut">Media Indonesia </a>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-20939159994292708892012-04-17T18:07:00.000-07:002012-04-17T18:09:24.233-07:00Jaty Arthamas targetkan 300 ha kebun jati baru<span class="fullpost">
</span><br />
<div class="clear">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/04/09/1965481466p.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="177" src="http://photo.kontan.co.id/photo/2012/04/09/1965481466p.jpg" width="320" /></a></div>
JAKARTA. Permintaan
kayu jati yang terus meningkat membuat PT Jaty Arthamas Rizky memperluas
lahannya. Perusahaan itu saat ini telah menyiapkan lahan seluas 300
hektare (ha) di Jonggol, Sukabumi, dan Semarang untuk pengembangan hutan
jati. </div>
<div class="pad_top_bottom_4 brd_top brd_bottom">
<div class="fleft brd_left">
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
<div class="fleft pad_left_right_5">
</div>
</div>
</div>
Santi Mia Sipan, Direktur Utama Jaty Arthamas, mengatakan, sejak
berdiri pada 1998 silam, perusahaannya telah menjual lahan sekitar 250
ha termasuk 20.000 bibit jati per bulan. "Lima tahun mendatang, kami
menargetkan menjual sekitar 1.000 ha lahan kebun jati," katanya kepada
KONTAN, Minggu (8/4).<br />
Jaty Arthamas adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan
bibit jati Solomon dan sekaligus lahan perkebunan. Untuk mengembangkan
hutan jatinya, perusahaan ini banyak menawarkan investasi kebun jati ke
masyarakat melalui sistem bagi hasil.<br />
Santi menambahkan, pihaknya telah mengeluarkan dana sebesar Rp 1
miliar untuk uang muka pembebasan 300 ha lahan jati barunya. Dana itu
tersebut hanya 5% dari total kebutuhan pembebasan lahan. Sedangkan sisa
lahan akan dibayar bertahap.<br />
Dari 300 ha kebun jati baru, Santi menargetkan bakal terjual kepada
investor sebanyak 50 ha tahun ini. Jumlah itu sama dengan realisasi
penjualan tahun lalu. Dengan investasi sebesar Rp 608 juta per ha lahan
kebun jati, Jaty Arthamas juga menanggung pengadaan bibit, pupuk, hingga
instalasi pengairan.<br />
Santi yakin mampu meraup banyak investor kebun jati karena dari waktu
ke waktu potensi perkebunan jati semakin cerah. Dia menceritakan, dari
total kebutuhan kayu jati nasional yang sebesar 2,5 juta meter kubik
(m3) per tahun, saat ini hanya terpenuhi sekitar 700.000 m3.<br />
Dengan tingginya kebutuhan, Santi menambahkan, tentu harga kayu jati
terus naik. Dia memprediksi, jika harga kayu jati sekarang Rp 2 juta per
m3, dalam 10 tahun mendatang harganya bakal melonjak hingga Rp 5 juta
per m3. "Bisnis kebun jati merupakan jangka panjang, karena itu kami
optimistis akan mampu terus tumbuh," imbuhnya.<br />
Soal pasar, Santi tidak terlalu khawatir, sebab semua hasil kayu yang
dihasilkan perusahaannya berasal dari bibit bersertifikat. "Dalam
rencana bisnis yang kami buat, dalam waktu dekat kami juga akan membuat
membuat supermarket kayu jati di Jonggol, Bogor," katanya.<br />
<br />
Sumber : <a href="http://industri.kontan.co.id/news/jaty-arthamas-targetkan-300-ha-kebun-jati-baru">Kontan Online </a>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-75648564237339591762012-04-17T17:49:00.000-07:002012-04-17T17:49:58.279-07:00Trantib Kewalahan Atasi Peternakan<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 650px;"><tbody>
<tr><td align="left" rowspan="3" valign="top" width="15"><br /></td>
<td align="left" height="15" valign="top" width="620"><br /></td>
<td align="left" rowspan="3" valign="top" width="15"></td>
</tr>
<tr>
<td align="left" valign="top" width="620"><div class="tanggal">
Senin, 16 April 2012 , 10:09:00</div>
<div class="detailpage">
<a href="http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=93422#"><br /></a>CARIU-Seksi Trantib
Kecamatan Cariu kewalahan mengatasi peternakan sapi di Desa Karyamekar
yang dikeluhkan sejumlah warga karena diduga tak mempunyai izin, dan
berada di sekitar pemukiman warga.<br />
<br />
Kasi Trantib, Syarif Hidayat mengaku, sudah beberapa kali menerima
keluhan tersebut dari warga. Menurut dia, pemilik belum mengajukan
perizinan dari instansi terkait bahkan izin lingkungan pun baru diurus
setelah adanya banyak keluhan.<br />
<br />
”Peternakan kini menampung sekitar 20 ekor sapi,” ucapnya kepada Radar Bogor, kemarin.<br />
<br />
Lebih lanjut ia mengatakan, sudah berupaya melakukan langkah preventif.
”Sejak kita mendapatkan informasi kalau keberadaannya belum dilengkapi
izin, kita sudah langsung mendatangi lokasi namun di lapangan tak pernah
bertemu pemiliknya karena yang ada hanya pekerja,” keluhnya.<br />
<br />
Ia menegaskan, telah memanggil pemilik peternakan untuk mempertanyakan
kelengkapan perizinan serta upaya perusahaan dalam meminimalisir
keluhanwarga, namun pemilik tak pernah datang.<br />
<br />
”Kita kewalahan dengan sikap pemilik peternakan karena ditemui tidak pernah ada, dipanggil juga tak datang,” jelasnya.<br />
<br />
Ia berjanji, akan mengambil tindakan tegas jika pemilik tetap tidak melengkapi perizinan usaha.<br />
<br />
”Kita tunggu dulu perkembangannya, jika tetap tidak melengkapi, ada
langkah yang kita tempuh sesuai dengan prosedur,” pungkasnya. (sdk)<br />
<br />
Sumber : <a href="http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=93422">Radar Bogor </a></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td align="left" valign="top" width="620"></td></tr>
</tbody></table>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-33996082730235989792012-04-16T21:57:00.001-07:002012-04-16T21:57:27.659-07:00Curug Country<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQj4HKvxE1doPLO5oqEjr9g_RlX2Mmzu-_rrTsom60V1UfxuCOSTM7vcGeEJxkmL9CmIf9Z_qp8rbZgDzvqVvzR5eB53HqoJRoXdwjsiOCTCY8gLUqah8F0O8c4urVfAsKQHISpPrbEtQE/h120/DSC_0216ab.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQj4HKvxE1doPLO5oqEjr9g_RlX2Mmzu-_rrTsom60V1UfxuCOSTM7vcGeEJxkmL9CmIf9Z_qp8rbZgDzvqVvzR5eB53HqoJRoXdwjsiOCTCY8gLUqah8F0O8c4urVfAsKQHISpPrbEtQE/h120/DSC_0216ab.jpg" width="640" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP7_r3JpVoPcRB_Bc_6ggEo57vsQM2l_dx3kc1x9rNMqiv8v6akDDDsJrPA1c4FRxQyRKdZrCgLlyrMu48Omhi_A8LqppsVoa4FLUYesnEUyqTY_RxZ1OSl_EyfFnvUEuaoWMzxX7t6f5O/h120/DSC_0257ab.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP7_r3JpVoPcRB_Bc_6ggEo57vsQM2l_dx3kc1x9rNMqiv8v6akDDDsJrPA1c4FRxQyRKdZrCgLlyrMu48Omhi_A8LqppsVoa4FLUYesnEUyqTY_RxZ1OSl_EyfFnvUEuaoWMzxX7t6f5O/h120/DSC_0257ab.jpg" width="426" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span class="fullpost">
</span>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-49854521182377593202012-04-16T20:01:00.001-07:002012-04-16T21:15:15.011-07:00Sanapi Pimpin Pemuda Pancasila<span class="fullpost">
</span><br />
Bogor, Pelita
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh463TMdk5RObSWMngZs8b2muf_dtBd2OHR-TuShoYRsQwEsJMOcVh3BlGRsp4mswShhDAxZpeLqgf-mdKX-E4D5gzol5j6zpFGuMLPDq7LLpsIYLlqjYx4nILCdKwuza1sNSXMchvwnpM/s1600/DSC_0322.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh463TMdk5RObSWMngZs8b2muf_dtBd2OHR-TuShoYRsQwEsJMOcVh3BlGRsp4mswShhDAxZpeLqgf-mdKX-E4D5gzol5j6zpFGuMLPDq7LLpsIYLlqjYx4nILCdKwuza1sNSXMchvwnpM/s320/DSC_0322.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">( Photo by: Jonggolonline.com )</td></tr>
</tbody></table>
Muscab Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten
Bogor yang berlangsung di Gedung Pemuda, Jumat (3/2), mengejutkan
sejumlah pengurus anak cabang (PAC) PP.
<br />
<br />
Pasalnya, dalam rapat yang dihadiri seluruh PAC se-Kabupaten Bogor
itu, Ketua MPC PP, Jhoni Tambunan secara resmi menyatakan mengundurkan
diri.
<br />
<br />
Jhoni yang sudah menduduki kursi pimpinan MPC PP Kabupaten Bogor dua
periode itu membacakan keputusannya itu di hadapan pengurus PP dan
perwakilan MPW PP Jawa Barat, Yonathan Nugraha.
<br />
<br />
Selanjutnya, dalam rapat pleno itu juga mengukuhkan Sanapai sebagai
Ketua MPC PP Kabupaten Bogor menggantikan Jhoni untuk periode 2012-2016.
Di hadapan peserta rapat, Jhoni menyebutkan alasan pengunduran dirinya
lantaran adanya pengkhianatan AD/ART organisasi di tingkat pusat.
Kendati demikian, Jhoni legawa menyerahkan posisinya kepada Sanapi.
<br />
<br />
Sementara itu, Sanapi usai pengukuhan menyatakan siap menjalankan
dan melanjutkan roda organisasi PP sesuai program kerja sebelumnya. Ia
juga berharap, kejadian yang menimpa Jhoni tak terulang di Kabupaten
Bogor untuk ke depannya.
<br />
<br />
“Ini harus yang terakhir dan tak ada lagi ketua MPC di Indonesia yang mengalami hal serupa seperti di Kabupaten Bogor,” ujarnya.
<br />
<br />
Ia pun menegaskan, tidak ada masalah maupun perselisihan dengan
Jhoni Tambunan yang dianggapnya sebagai senior di PP Kabupaten Bogor.
“Saya dan Bang Jhoni tidak ada konflik. Dan hubungan kita tetap baik,”
tegasnya.
<br />
<br />
Terkait tugas ke depan sebagai ketua MPC PP yang baru, anggota DPRD
Kabupaten Bogor itu akan melakukan penyegaran di internal PP. Mengingat,
sejumlah PAC-PAC yang hadir saat itu menginginkan adanya reshuffle
kepengurusan di MPC PP.
<br />
<br />
“Tapi reshuffle ini bukan mengurangi pengurusan, melainkan menambah kepengurusan untuk menjadi wakil di tiap dapil,” ucapnya.
<br />
<br />
Selain itu, usai pelantikan nanti, ia akan melakukan konsolidasi ke
PAC se Kabupaten Bogor. Sebab, sambung dia, maju mundurnya suatu
organisasi bukan dari kinerja ketua MPC, melainkan dari seluruh pengurus
dan kader.
<br />
“Karena yang namanya organisasi harus ada kebersamaan. Harus bersatu dan tidak ada pengotak-kotakan,” ujarnya. (ugi)<br />
<br />
<br />
Sumber : <a href="http://www.pelitaonline.com/read-cetak/15755/sanapi-pimpin-pemuda-pancasila/">Pelita Online</a><br />
<span class="penulis"></span>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-76234194743386748222012-04-16T18:31:00.000-07:002012-04-16T18:32:35.395-07:00Penanganan Sampah Flyover Disorot<span class="fullpost">
</span><br />
<b>Cileungsi </b>- Forum Lintas Ormas dan OKP se-Kecamatan
Cileungsi terus menyoroti penanganan sampah di sekitar flyover Cileungsi
yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan oleh pihak Yayasan Rawa
Belut. Permasalahan tersebut merupakan salah satu permasalahan di
Kecamatan Cileungsi yang menjadi agenda utama untuk diselesaikan.
Pasalnya, keberadaan sampah yang menumpuk itu menimbulkan bau dan
berdampak pada kemacetan lalu lintas.<br />
“Penanganan sampah di flyover merupakan salahsatu agenda Camat Cileungsi
agar segera dituntaskan. Forum Lintas Ormas dan OKP juga memberikan
sorotan terhadap masalah tersebut karena banyaknya keluhan dari
masyarakat. Untuk itu kami meminta agar pihak Yayasan Rawa Belut dapat
segera melakukan perbaikan dalam penanganan sampah pasar itu,” ungkap
Ketua Forum Lintas Ormas dan OKP se Kecamatan Cileungsi, Junaedi
Samsudin kepada wartawan, kemarin.<span id="more-211892"></span><br />
Menurutnya, Forum Lintas Ormas dan OKP tidak memiliki kepentingan
terhadap penanganan sampah di sekitar flyover maupun menyangkut
keberadaan pedagang di tempat penampungan sementara. Namun, karena hal
tersebut menjadi salahsatu permasalahan di Kecamatan Cileungsi maka mau
tidak mau Forum Lintas Ormas memberikan perhatian terhadap hal itu.<br />
“Kami tidak ada kepentingan apa pun. Kami cuma mendesak agar penanganan
sampah bisa lebih professional sehingga tidak ada sampah yang menumpuk
dan mengganggu kebersihan dan ketertiban di sekitar flyover,” terangnya.<br />
Terkait solusi dalam penanganan sampah yang berlarut-larut tersebut,
Junaedi mengatakan, hal itu sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari
Yayasan Rawa Belut. “Saya yakin pengurus Yayasan lebih mengetahui solusi
yang paling tepat. Kami hanya mendesak agar pihak yayasan lebih
komitmen dalam penanganan sampah karena hal itu berdampak pada
kebersihan dan ketertiban di sekitar flyover Cileungsi,” pungkasnya.<br />
<br />
Sumber : <a href="http://www.jurnalbogor.com/?p=211892">Jurnal Bogor </a>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-14332423943330139872012-04-16T18:29:00.002-07:002012-04-16T18:31:57.321-07:00Camat Beben Raih PNPM Award<span class="fullpost">
</span><br />
<b>Cileungsi </b>- Camat Cileungsi, Beben Suhendar berhasil
meraih PNPM Award untuk kategori Dedikasi Camat Terbaik dalam menunjang
dan berkoordinasi menyukseskan program PNPM. Penilaian tersebut
dilakukan oleh Fasilitator PNPM dan BPMPD Kabupaten Bogor pada saat
Beben masih menjabat sebagai Camat Tanjungsari.<br />
Menurut pegiat PNPM Kecamatan Klapanunggal Nazaruddin Latief, Beben
Suhendar memang layak menjadi camat terbaik dalam pelaksanaan program
PNPM. Selama ini, dia kerap terjun langsung melakukan pengawasan dan
pembinaan terhadap titik-titik daerah yang perlu dibangun. <span id="more-212490"></span><br />
“Meskipun saya warga Klapanunggal, namun dari kiprahnya sebagai camat
baik di Tanjungsari maupun di Cileungsi, Camat Beben Suhendar memang
layak mendapat penghargaan itu. Dedikasinya untuk membangun masyarakat
sangat nyata dirasakan warga,” tuturnya kepada Jurnal Bogor, Kamis
(12/4).<br />
Nazar menjelaskan, tak hanya sering terjun langsung dan mengikuti
musyawarah PNPM serta pengawasan pembangunan fisik melalui PNPM. Namun,
Beben juga telah memberi inspirasi bagi camat lainnya untuk mampu
memberikan kinerja terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bogor secara luas.<br />
“Penghargaan ini saya harap tidak menyurutkan Camat Beben dalam
memberikan yang terbaik bagi warga Kabupaten Bogor. Justru semakin
meningkatkan kinerjanya sehingga dapat menginspirasi camat lainnya untuk
bertugas dengan jujur, terbuka, cerdas dan mengayomi masyarakatnya,”
tandasnya.<br />
Beben Suhendar sendiri mengaku sangat terkejut dengan penghargaan
tersebut. Baginya, itu merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja dan
kerjasama yang telah dibangun bersama seluruh elemen masyarakat.<br />
“Meski saya tidak pernah berharap mendapat penghargaan, tapi hal ini
tentunya sesuatu yang berharga bagi saya untuk meningkatkan kinerja saya
sebagai Camat,” tandasnya.<br />
<br />
Sumber :<a href="http://www.jurnalbogor.com/?p=212490"> Jurnal Bogor </a>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-5277850810556200892012-04-16T18:28:00.000-07:002012-04-16T18:28:07.031-07:00Warga Blokir Jalan Harvest City<b>Cileungsi </b>- Puluhan warga Kampung Nyangegeng RT 09/04
Desa Cipenjo Kecamatan Cileungsi berunjukrasa memblokir akses jalan
Perumahan Harvest City dengan kayu dan ranting pohon, Kamis (12/4).<br />
Pemblokiran tersebut merupakan upaya terakhir warga karena tidak adanya
respon dari Harvest City terkait tuntutan warga agar pengembang
membangun jalan penghubung antara pemukiman warga dan perumahan.<br />
“Aksi ini sudah berulang kali dilakukan setelah pertemuan dan mengirim
surat dari Desa Cipenjo kepada manajemen Harvest City tapi tidak ada
tanggapan. Warga sudah merasa kesal karena pihak manajemen harvest hanya
memberikan janji mengecor jalan,” kata salahsatu warga, Asda kepada
wartawan, kemarin. <span id="more-212496"></span><br />
Tuntutan agar pengembang segera melakukan pengecoran jalan sepanjang 300
meter karena jalan tersebut berada di tengah-tengah lahan milik Harvest
City.<br />
“Jalan ini merupakan jalan penghubung dua desa yaitu Mekarsari dan
Cipenjo. Namun jalan tersebut berada di tengah lahan milik Harvest.
Warga hanya menginginkan agar jalan tersebut dibangun agar mudah
dilintasi,” katanya menegaskan.<br />
Sementara itu Kepala Desa Cipenjo, Juhanta mengatakan, permasalahan
pembangunan jalan tersebut memang sudah lama bergulir dan belum ada
penyelesaian di antara dua pihak. Awalnya, lanjut Juhanta, masalah
muncul karena tidak tuntasnya proyek pembangunan ruas Jalan
Cipenjo-Mekarsari yang dikerjakan oleh UPT Bina Marga Cileungsi pada
2010 lalu. Sehingga memunculkan polemik siapa pihak yang harus
bertanggungjawab atas pembangunan jalan tersebut.<br />
“Warga hanya ingin jalan itu dibangun karena dekat dengan Harvest City
maka warga mendesak pihak Harvest untuk membangun jalan meskipun itu
jalan kabupaten,” terangnya.<br />
Menanggapi tuntutan warga tersebut, perwakilan Harvest City, Anton
menjelaskan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi tersebut ke pihak
manajemen. “Dari kesepakatan dengan pihak desa dan warga, kami siap
membangun jalan tersebut minggu depan,” tandasnya.<br />
<br />
Sumber : <a href="http://www.jurnalbogor.com/?p=212496">Jurnal Bogor </a>SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-40420581605875295862012-04-14T01:47:00.001-07:002012-04-14T01:47:46.986-07:00Orang terkenal di Jonggol<span class="fullpost">
</span><br />
Berikut ini adalah daftar orang – orang terkenal di Jonggol dengan profesi yang berbeda – beda,
ada yang sampai saat ini masih sehat wal afiat maupun sudah mendahului
kita, dan orang – orang terkenal itu adalah :<br />
<br />
1. Mpek Lik Yan<br />
<br />
Ngga
tau bener atau ngga nih nulisnya, tapi klo anda mengalami masa kecil di
Jonggol, anda pasti pernah bertatapan langsung dengan sosok yang satu
ini. Profesinya adalah *jreng – jreng* tabib atau Mpek dalam bahasa
tionghoa ( ga ada hubungannya sama makanan asal palembang lho ). Iya,
tidak lain dan tidak bukan, dialah musuh dari segala penyakit. Jika anak
anda terkena penyakit, susah makan, ingin gemuk, ingin kurus, jangan
ragu – ragu mpek yang satu ini dapat menghilangkan rasa gelisah para
orang tua. Sebagai tanda telah ditangani olehnya ( istilahnya jaman dulu
adalah di cekok ) para balita akan dipasangi kalung warna hitam yang
mirip dipakai oleh pendekar – pendekar seperti Jaka Sembung. Wuih klo
Jaka Sembung aja jadi sakti madraguna memakai kalung itu, apalagi anak
balita yang cuma cacingan hihi....cacingnya pasti kabuuuurrr...<br />
<br />
2. Ko Encang<br />
Inilah
tokoh kedua kita, profesinya adalah sebagai pedagang segala macam
barang, dari mulai bola sepak, baju, robot-robotan, mobil tamiya,
makanan sampai menerima pasang senar raket ( wuih lengkap banget kan tuh
). Nama toko yang di kelolanya ini bahkan nyaris tak ada orang yang
mengingatnya ( atau cuma gw aja kali yang ga pernah perhatiin tulisan di
atas tokonya ), tapi klo udah disebut nama Ko Encang semua orang pasti
tahu, pokoknya pada masa itu, klo butuh apa – apa pasti Ko Encang siap
menghadirkannya ke hadapan anda. Mau beli permen pop rock...Ko
Encang...mau beli tamiya...Ko Encang...aduh, senar raket gw putus nih,
tenang....kan ada Ko Encang...!!!<br />
<br />
3. Ko Gigih<br />
Tokoh yang sangat berpengaruh bagi perkembangan musik di daerah Jonggol. <br />
Emangnya dia vokalis band ? bukan ! <br />
gitaris ? bukan ! <br />
bassis ? bukan ! <br />
hmmm...drummer kali ya ? bukan juga ! <br />
oh, gw tau, pasti dia produser, iya kan ? wah, apalagi itu, bukan...bukan ! <br />
*mikir*
hmm guru vokal ? pemain rebab ? tukang suling ? punya group organ
tunggal ? anggota boyband ? nyerah ya....pokonya semuanya bukan ! <br />
ini
bukan, itu bukan, kayanya udah gw sebutin semua deh, klo semua yang
tadi disebutin bukan, nyerah deh, sebenernya Ko Gigih itu profesinya
apaan sih ? <br />
beneran mau tau ? <br />
*jreng –jreng musik kaya mau pengumuman pemenang undian berhadiah 1 buah payung cantik* <br />
Ko
Gigih itu jualan kaset !!! ( gubrak *mirip film mandarin yang
dibintangin stephen chow badan jatoh kaki di angkat ke atas sambil
kelojotan* ). <br />
Yupp, coba bayangin kalo ga ada Ko Gigih, dari mana
kita bisa dapetin kaset Ikang Fawzi, Ahmad Albar, ato Gito
Rollies.....masa harus pergi ke Jakarta demi beli kaset yang harganya
palingan cuman Rp 3.500 doang, kemahalan di ongkos dong.<br />
<br />
4. Mantri Kosim / ciing<br />
Ajaib....semua
penyakit yang di derita sama warga Jonggol bisa disembuhin. Makanya
tiap ada yang punya keluhan dengan kesehatan bukan dokter yang di tuju,
bukan rumah sakit yang di buru, tapi rumah mantri kosim / ciing yang
jadi tumpuan harapan akan kesembuhan. Namanya memang cuma mantri, tapi
masalah kehandalan dalam mengusir penyakit sudah tak diragukan lagi
hingga ke manca negara ( klo ini sih jelas berlebihan ). Menangani
penyakit mulai dari batuk, pilek, bengek, hipertensi, sampe nyunatin
bocah dengan tangkas bisa dikerjakannya. Mantaff ngga tuh ?!<br />
<br />
5. Bidan Emma<br />
Kayanya
semua orang Jonggol dari tahun 80an sampe kurun waktu 20 tahun
setelahnya lahir berkat bantuan tangan dingin dari bidan emma deh. Konon
bidan emma adalah bidan pertama di dunia ( hihi....berlebihan lagi nih
). Sosoknya yang hangat dan keibuan membuat ibu – ibu hamil pasrah untuk
menggantungkan nyawa mereka ketika menjalani proses persalinan di
tangan bidan yang satu ini. Walaupun saat ini banyak bidan bertebaran di
mana – mana, bidan emma tetaplah yang utama. Sampai sekarang dia tetap
menjadi bidan rujuk bagi seluruh bidan di dunia *wak..wawwww...*.<br />
<br />
6. Bah Kek Lam<br />
Bayangkan
rumah yang sudah di bangun dengan jerih payah tapi masih belum ada
isinya, ya maksudnya belum ada kursi, lemari, kasur, de-el-el. Pasti
pusing kan ? bagi warga Jonggol hal ini bukan menjadi suatu masalah
besar. Jika anda memiliki urusan dengan furniture hanya satu nama yang
patut di percaya, dialah Bah Kek Lam. Pelopor di bidang furniture ini
dipercaya untuk melengkapi rumah warga di sekitaran Jonggol. Harga yang
ditawarkan pun cukup bersaing ( jaman dulu bersaing sama siapa ya ? kan
cuma dia satu-satunya yang jualan furniture ), ya bahasa gampangnya sih,
murah meriah lah. Koleksinya mulai dari lemari disko *itu loh lemari
yang di atasnya ada lampu buat nerangin pas kita ngaca – mirip sama
lampu disko*, sofa, kursi plastik, kasur sampe kursi taman. Tinggal
pilih sesuai selera, bawa uang, nego – nego dikit, bayar, dijamin bah
kek lam akan membuat rumah anda penuh sesak. Hihi......<br />
<br />
7. Ko Pipih<br />
Yamaha
boleh saja mengklaim sebagai raja baru motor 4 tak. Tapi hal itu tak
berlaku di Jonggol. Yang namanya raja motor bukan yamaha, bukan honda,
apalagi kawasaki....Loh emang ada raja yang lain ya ? betul, ada raja
dari segala raja.....dialah Ko Pipih *jreng – jreng kaya bumpernya walt
disney* Gimana ngga jadi raja, lah rajanya motor 4 tak aja dia jual –
jualin * hihi..garing*. Betul sekali, jika warga Jonggol yang baru dapet
pinjaman dari rentenir, baru cair pinjaman dari BRI, baru dapet
warisan, baru jual tanah mertua terus ngebet banget pengen nyemplak
motor model terbaru, pasti yang di tuju adalah rumah Ko Pipih yang
berkibar dengan bendera Prihatin Motor *ck..ck..ck..prihatin aja begitu,
gimana klo makmur ya hihi..*. kesaktiannya bergaung sampai ke seluruh
pelosok nusantara, bahkan sampai hari ini. Konon saking banyaknya motor
yang dia jual, sampe dia harus menyewa peti kemas di pelabuhan untuk
menampung motornya yang jumlahnya ribuan itu.....gile benerrrrr....!!!SJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-12411394279128279912012-04-14T01:41:00.000-07:002012-04-14T01:41:33.582-07:00Tempat Kuliner di JonggolPembahasan kali ini mengenai tempat makanan favorit di seputaran area
jonggol, biar lebih gampang kita urutin dari jalur barat aja ya,
startnya mulai dari jembatan cikarang, hah ? pada ga tau ? itu loh
jembatan setelah citra indah, yang ada tugu selamat datang di jonggol,
yang dijadiin profile picture fb jonggol island, nah udah ’ngeh’ kan
sekarang, tanpa banyak cing cong let’s get started :<br /><br />1. Baso Senggol<br />Lokasi : Perempatan Cibucil, di sebelah Alfamart<br />Menu andalan : Baso, mie ayam, es campur, ayam bakar + nasi<br />Makanan pengiring : Kerupuk, pangsit, kacang<br />Minuman : Es teh manis, es jeruk, teh botol, aneka soft drink<br /><br />2. Warung Sop Cibucil<br />Lokasi : Perempatan Cibucil arah ke Cibarusah sebelum turunan posisinya di sebelah kiri jalan<br />Menu andalan : Sop daging ( tanpa tulang ), paru goreng, gepuk, tahu tempe goreng, ayam goreng, perkedel jagung, dll<br />Makanan pengiring : kerupuk, emping<br />Minuman : es teh manis<br /><br />3. RM Pandan Wangi<br />Lokasi : Cibucil arah ke Jonggol sebelah kiri, ada papan nama warnanya ijo<br />Menu andalan : tauge goreng, mie goreng, kwetiau, nasi timbel<br />Makanan pengiring : Kerupuk<br />Minuman : es teh manis, es jeruk, aneka jus<br /><br />4. Baso Mas Suyat<br />Lokasi : Menan, di depan jalan masuk ke kantor Desa Sukamaju<br />Menu andalan : Baso, mie ayam, es campur<br />Makanan pengiring : Kerupuk<br />Minuman : Es jeruk, es teh manis, teh botol<br /><br />5. Baso Mas Okeh<br />Lokasi : Perempatan Kaum sebelum arah ke Rawa Ma’mur lokasinya di sebelah kiri, ada papan nama kecil warnanya biru<br />Menu andalan : Baso, mie ayam<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : es jeruk, es teh manis, teh botol, kadang-kadang ada soft drink<br /><br />6. Saung Idola<br />Lokasi : Sebelum jalan ke babakan menan, sejajaran sama kantor pos posisinya ada di sebelah kanan<br />Menu andalan : nasi timbel komplit, ayam bakar<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : es teh manis, es jeruk, aneka jus<br /><br />7. Martabak bangka depan Victory / Robbi Medika<br />Lokasi : Setelah jalan ke babakan menan, depannya Victory electronic ato seberang Klinik Robi Medika<br />Menu andalan : Martabak Bangka aneka rasa<br />Makanan pengiring : ga ada, kan jualan martabak, masa ada kerupuknya hihi...<br />Minuman : ga ada juga, biasanya kan dibawa pulang, jarang yang beli martabak trus dimakan di situ.<br /><br />8. Sop Tahu<br />Lokasi : Depan rumahnya dini hihi....masuk ke arah babakan menan lokasinya ada di sebelah kiri<br />Menu andalan : sop tahu, sop ayam, mie goreng, asinan<br />Makanan pengiring : kerupuk, kacang<br />Minuman : es sirop ABC rasa jeruk, es sirop ABC rasa anggur, pop ice aneka rasa<br /><br />9. Sate ayam madura<br />Lokasi : Sebelum rumah sakit jonggol seberangnya tukang pangkas rambut, posisinya sebelah kiri<br />Menu andalan : sate ayam, sate kambing, sop<br />Makanan pengiring : acar ?!<br />Minuman : es teh botol<br /><br />10. Mie sropot mas samir<br />Lokasi : Seberang Indomaret deket tukang buah posisinya ada di sebelah kiri<br />Menu andalan : Mie sropot buatan sendiri yang sempet di liput Trans TV, nasi goreng<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : teh tawar panas<br /><br />11. Mie ayam depan rumah sakit jonggol<br />Lokasi : Depan rumah sakit Jonggol<br />Menu andalan : Mie ayam<br />Makanan pengiring : pangsit<br />Minuman : teh tawar anget<br /><br /><br />12. Kue onde dan molen mini depan indomaret<br />Lokasi : Persis di parkirannya Indomaret<br />Menu andalan : Kue onde dan molen super imut<br />Makanan pengiring : ga ada, kan Cuma jualan itu aja<br />Minuman : apalagi ini, klo mau minum beli aja noh di Indomaret hihi<br /><br /><br />13. Es buah depan SK Motor ato deket Chiko Cellular<br />Lokasi : Ada 2 tempat, di depan SK Motor yang di sebelah kanan, satu lagi di deket Chiko Celluler sebelah kiri<br />Menu andalan : ya es buah lah<br />Makanan pengiring : ga ada, kan jualannya es, masa di iringi pangsit, jadi aneh dong ?<br />Minuman : klo udah beli es ga usah minum lagi deh kayanya<br /><br /><br />14. Baso Asem<br />Lokasi : Sebelahnya Ceria Mart deket alun-alun Jonggol<br />Menu andalan : Baso<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : es teh manis, es jeruk<br /><br /><br />15. Warung Ceu Odah<br />Lokasi : Pas di perempatan alun – alun posisinya sebelah kiri<br />Menu andalan : nasi uduk, ayam kampung goreng kecap, sayur tahu, sayur tempe, buntil, semur jengkol, ayam goreng, gepuk, dll<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : teh tawar anget<br /><br /><br /><br />16. Warung Nasi Ceu Lilim<br />Lokasi : Di alun – alun deket BPR Berfasi mandiri posisinya di kiri deket loper koran<br />Menu andalan : gepuk, nasi rames, dll<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : es teh manis<br /><br />17. Cilok Ci Wawah<br />Lokasi : Dari alun – alun ambil arah ke Dayeuh, posisinya ada di sebelah kanan<br />Menu andalan : cilok, risol, cakue, gorengan, perkedel jagung<br />Makanan pengiring : ya yang jadi menu andalan itu, ini kan jualannya bukan makanan berat<br />Minuman : es sirop anggur, es sirop jeruk, aneka soft drink<br /><br />18. Gado – gado Jeprah<br />Lokasi : Deket rumahnya izot, seberang lapangan bola Jeprah<br />Menu andalan : Gado - gado<br />Makanan pengiring : keripik, tahu goreng<br />Minuman : es teh botol, es sirop<br /><br />19. Nasi goreng Ijul<br />Lokasi : Di tengah alun – alun deket tukang buah menghadap ke arah selatan<br />Menu andalan : nasi goreng, mie goreng<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : teh tawar anget<br /><br />20. Pecel Ayam Alun – alun<br />Lokasi : Di tengah alun – alun menghadap ke timur<br />Menu andalan : pecel ayam, pecel lele, bebek goreng, ikan bakar<br />Makanan pengiring : kerupuk udang, kerupuk kecil - kecil<br />Minuman : es teh manis, es jeruk<br /><br /><br />21. Bubur Kacang Madura<br />Lokasi : Di tengah alun – alun seberang kantor Polsek Jonggol<br />Menu andalan : Bubur kacang, bubur ayam<br />Makanan pengiring : sate usus, sate ati ampela, kerupuk, roti tawar<br />Minuman : teh tawar anget<br /><br /><br />22. Sate Mang Ade<br />Lokasi : Deket nasi goreng Ijul<br />Menu andalan : Sate ati, sate ayam, sate kambing bumbu kecap<br />Makanan pengiring : kerupuk, acar ?!<br />Minuman : es teh manis<br /><br />23. Baso Mas Siman<br />Lokasi : Sebelum pasar Jonggol posisinya sebelah kiri<br />Menu andalan : baso<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : es teh manis, es jeruk<br /><br />24. Mie Ayam Mas Feri<br />Lokasi : Seberangnya baso mas siman<br />Menu andalan : mie ayam<br />Makanan pengiring : pangsit, kerupuk<br />Minuman : es teh manis, es jeruk<br /><br />25. Baso Mas Joko<br />Lokasi : Di dalem pasar Jonggol, kios paling depan deket parkiran<br />Menu andalan : baso, es campur<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : es teh manis, es jeruk, aneka soft drink<br /><br />26. Kupat Tahu pasar Jonggol<br />Lokasi : Di dalem pasar Jonggol, arah mau keluar pasar posisinya sebelah kiri<br />Menu andalan : kupat tahu, bubur ayam<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : teh tawar anget<br /><br />27. Indomie Rebus Heroy<br />Lokasi
: Perempatan kaum sebelah kanan, depan SK Motor sebelah kanan,
Perempatan kaum sebelah kiri, Depan Fish Studio Pojok Salak sebelah kiri<br />Menu andalan : indomie rebus telor, indomie goreng telor<br />Makanan pengiring : gorengan, kerupuk<br />Minuman : STMJ, aneka jamu, es teh manis, es jeruk<br /><br /><br />28. RM Jatinunggal<br />Lokasi
: Dari pasar Jonggol ambil arah ke cariu, pas di perempatan Kujang ada
papan namanya segede gaban, ga mungkin kelewat, posisinya di sebelah
kanan<br />Menu andalan : gurame asam manis, dll<br />Makanan pengiring : kerupuk<br />Minuman : es teh manis, es jeruk, aneka minuman lainnya<br /><br />29. Goreng belut Ciledug<br />Lokasi : Setelah jembatan Cipamingkis sebelah kiri<br />Menu andalan : Nasi + goreng belut, ayam goreng, dll<br />Makanan pengiring : kerupuk putih<br />Minuman : es teh manis<br /><br />30. Ayam Panggang Ceu Kokom / H. Jaya Kp. Sawah Bondol<br />Lokasi : Perempatan Mengker ambil jalur ke bekas perkebunan Menteng posisinya ada di sebelah kiri<br />Menu andalan : ayam panggang full ( 1 ekor maksudnya ), pindang belut, pindang gabus, dll<br />Makanan pengiring : kerupuk putih, lalap, sambel<br />Minuman : es teh manis, teh botolSJ_Adminhttp://www.blogger.com/profile/00522956001506771634noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-57784313947155296952012-04-13T23:56:00.003-07:002012-04-14T00:04:14.420-07:00Mata Air Sodong<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDEBZIlj__LDzDr-daE_PZ09wVhsLdKXcYbh3J9c-6wymBPK68giKBeUZ_Wx2DYgNRH7yfYGnlowd2nVDjsdkuDFaxyqIssA-NaOEIO484Eae2jfjUQrNgWnx-wWDxuV8XmHRHraQgDGz1/s1600/sodong.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDEBZIlj__LDzDr-daE_PZ09wVhsLdKXcYbh3J9c-6wymBPK68giKBeUZ_Wx2DYgNRH7yfYGnlowd2nVDjsdkuDFaxyqIssA-NaOEIO484Eae2jfjUQrNgWnx-wWDxuV8XmHRHraQgDGz1/s400/sodong.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5731147085877021730" border="0" /></a>KOLAM Pemandian Sodong tidak pernah sepi pengunjung. Meski berada di lokasi yang dilalui jalan umum, namun antusias warga tak pernah surut untuk menikmati mata air segar dan dipercaya bisa menyehatkan itu.<br /><br />Sebut saja Indri (13), salah satu pelajar asal Desa Bojong yang tiga kali seminggu selalu berkunjung ke tempat itu. Letaknya yang tidak jauh dari rumah membuat dia tidak perlu repot. “Pemandangannya juga indah dan untuk masuk tidak dikenakan biaya sama sekali,” ujarnya. <span class="fullpost"> <br /><br />Memang jika dilihat sekilas, penataan Pemandian Sodong terkesan seadanya. Tidak ada loket untuk tiket menjadi salah satu kekurangan yang dimiliki objek wisata tersebut. Selain itu, dari arah jalan alternatif Klapanunggal-Jonggol tidak ditemukan papan informasi menuju kawasan pemandian. Sehingga bagi warga luar daerah harus bertanya kepada warga jika tidak ingin tersasar.<br /><br />Sebenarnya, jika dikelola dengan baik, Kolam Pemandian Sodong dapat mendatangkan keuntungan bagi masyarakat Desa Ligarjati yang mayoritas berprofesi sebagai petani. “Ya, mau gimana lagi Kang. Dari Pak Bupati saja tidak ada perhatian sama sekali. Padahal, tempat ini sudah terkenal sampai ke Bekasi,” beber Doni (38), salah satu warga.<br /><br />Kades Ligarmukti Syakri memaparkan, sampai saat ini tidak ada retribusi resmi yang dikutip pihak desa maupun pihak lain, selain hanya kutipan parkir kendaraan bermotor. Padahal jika fasilitas wisata dibangun lengkap, ia yakin akan semakin banyak pengunjung.<br /><br />“Tidak ada promosi dan tidak ada fasilitas juga banyak pengunjung, apalagi ada investor yang mau membangun areal wisata sekaligus penginapan di tempat ini, saya yakin akan maju pesat,” kata Syakri optimis.(*) </span><br /><br />Sumber : <a href="http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=75062">Radar Bogor</a>Unknownnoreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-16293997303672860662012-02-03T19:12:00.000-08:002012-02-03T19:47:57.441-08:00Musrenbang Prioritaskan Pembangunan Non Fisik<div class="entry"> <p><strong>Jonggol </strong>- Masih dominannya usulan program pembangunan infrastruktur fisik dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa harus bersinergi dengan usulan program di bidang non infrastruktur fisik. Hal itu diungkapkan politikus Partai Demokrat Dapil 2, Junedi Sirait kepada Jurnal Bogor, Rabu (1/2).<br />“Pembangunan itu tak hanya fisik, tapi juga ada persoalan lain yang perlu diperhatikan. Seperti masalah pelayanan kesehatan dan pendidikan yang harus merata di seluruh lapisan masyarakat dan juga persoalan kemiskinan,” katanya.<br />Junedi menjelaskan, selama ini musrenbang selalu saja memrioritaskan pembangunan fisik, seperti pembangunan jalan desa. Pemkab Bogor saat ini masih terfokus pada pembangunan jalan kabupaten yang banyak mengalami kerusakan. Sementara perbaikan atau pembangunan jalan desa dapat dilakukan secara imbal swadaya maupun melalui program PNPM. <span id="more-204765"></span><br />Mahalnya biaya pendidikan, masih adanya jual beli buku atau LKS di sekolah, warga miskin yang belum mendapat Jamkesda, Jamkesmas dan Jampersal adalah program yang dinilai perlu dijadikan prioritas utama dalam musrenbang.<br />“Jika masyarakat dapat mengusulkan hal itu maka seluruh masyarakat yang akan menikmati hasilnya secara langsung karena kepentingan pembangunan langsung menyentuh setiap individu dalam sebuah keluarga,” jelasnya.<br />Sementara jika dibandingkan dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur fisik, hanya segelintir orang yang menikmati hal itu. Junedi mengakui bahwa wacana itu kerap kali muncul dan diingatkan dalam setiap musrenbang, sayangnya prioritas pembangunan non fisik bukan menjadi wacana mainstream di masyarakat.<br />“Masyarakat masih terbatas dalam melihat persoalan yang terjadi di sekitarnya. Pada dasarnya musrenbang itu adalah usulan yang langsung berasal dari masyarakat paling bawah dengan melihat kondisi sosial ekonomi rakyat. Jadi jangan hanya prioritaskan infrastruktur fisik, tapi bangunlah jiwanya baru bangun badannya,” tegas Sekretaris Fraksi Demokrat itu.<br />Junedi menambahkan, usulan pembangunan fisik seperti jalan, jembatan, irigasi sudah menjadi perhatian Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Pemerintah desa dan kecamatan tinggal melengkapi saja dan justru mengusulkan program yang belum menjadi perhatian SKPD di Pemkab Bogor. “Kalau itu bisa berjalan, maka pembangunan di segala bidang di Kabupaten Bogor ini dapat berjalan sinergis dan berjalan signfikan,” tandasnya.</p> <p><strong>= Herry Setiawan</strong></p><p> Sumber :<a href="http://www.jurnalbogor.com/?p=204315"> Jurnal Bogor</a><strong><a href="http://www.jurnalbogor.com/?p=204315"><span style="font-weight: bold;"></span></a><br /></strong></p></div><span class="fullpost"> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-71541754063436478522011-04-24T18:36:00.000-07:002012-04-17T18:47:41.067-07:00Renovasi Kantor Desa Cibodas RampungJonggol - Camat Jonggol Asep Aer Sukmaji meresmikan Kantor Desa Cibodas, kemarin. Kondisi kantor desa ini sebelumnya cukup parah. Bangunannya sudah tua dan lapuk, sehingga mengundang kekhawatiran sewaktu-waktu roboh. Kantor desa ini direnovasi dengan mengandalkan dana bantuan Pemerintah Kabupaten Bogor dan swadaya masyarakat serta dana pribadi kepala desa setempat.<span class="fullpost"><br />
<br />
“Saya bersyukur kantor desa ini tuntas direnovasi. Ini semua terealisasi berkat adanya bantuan Pemerintah Kabupaten Bogor dan swadaya masyarakat serta dana pribadi saya sendiri,” kata Kepala Desa Cibodas, Handa Suhanda kepada wartawan kemarin.<br />
<br />
Menurutnya, upaya melakukan renovasi total kantor desa itu tidak lepas dari kondisi kantor desa yang sangat memprihatinkan. “Sebelum saya terpilih sebagai kepala desa, kondisi kantor desa ini sudah cukup parah. Bangunannya reot dan kami khawatir sewaktu-waktu akan roboh,” jelasnya.<br />
<br />
Kondisi itu menurutnya Handa menimbulkan kecemasan bagi seluruh perangkat desa. Termasuk warga yang sedang memiliki urusan ke kantor desa. Karenanya, Handa menyatakan pihaknya berinisiatif untuk melakukan renovasi secara besar-besaran. Tujuannya, selain agar bangunan lebih memadai, juga agar kenyamanan lebih terjaga, sehingga pelayanan kepada masyarakat juga meningkat.<br />
<br />
Langkah merenovasi kantor desa itu sendiri tidak semudah membalikkan telapak tangan. Keterbatasan dana merupakan salah satu hambatan. Namun berkat kegigihan Handa bersama warga desa, serta didukung bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor, dana yang dibutuhkan untuk kepentingan renovasi berhasil digalang. Sehingga renovasi pun bisa tuntas dilakukan. “Keberhasilan ini tentunya berdasarkan kerjasama seluruh komponen, sehingga renovasi ini dapat selesai seperti yang diharapkan,” tukasnya.<br />
<br />
Sementara itu Camat Jonggol, Asep Aer Sukmaji menyatakan kebanggaannya terhadap kepada kepala yang telah menunjukkan dedikasi kepada warga. Mudah-mudahan warga terus mendukung program-program desa untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.<br />
<br />
Selain itu, Asep berharap berharap, keberadaan kantor desa yang saat ini sudah cukup memadai, bisa meningkatkan kinerja perangkat desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Bangunan yang bagus harus diimbangin juga dengan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat,” imbuhnya.<br />
<br />
= Taofik Hidayat<br />
<br />
Sumber : Jurnal Bogor<br />
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-21495172579350981192011-03-13T23:15:00.000-07:002011-03-13T23:17:18.287-07:00Daftar Bupati Kabupaten Bogor<p><strong><span style="font-size: 10pt;">Ipik Gandamana ( 1948 – 1949 )</span></strong> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Pada tahun 1946 Ipik Gandamana diangkat menjadi Patih Bogor. Saat itu Wilayah Bogor dalam kondisi yang mencekam dan menegangkan, karena tentara Belanda telah menyebar di Bogor termasuk mata-matanya dan menyebarkan politik adu domba <em>(de vide impera)</em>. Beberapa kali Ipik Gandamana dibujuk untuk bergabung dengan Belanda, dengan berbagai macam cara termasuk iming-iming jabatan menjadi patih Bogor di lingkungan pemerintahan Belanda Recomba, namun beliau tetap menolak dan membela Pemerintah Republik Indonesia. Saat dalam pengasingan, Ipik Gandamana menerima tugas dari Pemerintah RI untuk menyusun pemerintahan Kabupaten Bogor darurat,dan beliau ditetapkan menjadi Bupati Bogor, kemudian diangkat lagi oleh wakil Gubernur Jawa Barat untuk merangkap menjadi Bupati Lebak. Perjalanan panjang Ipik Gandamana dalam mengemban amanah, selain berkaitan dengan penyusunan pemerintahan daruirat Kabupaten Bogor tidak pernah berhenti, walaupun harus menghuni sel di penjara Paledang, karena tidak mau bekerjasama dengan pemerintah Belanda/Recomba.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Hal yang sangat menarik dari sosok Bupati Pertama ini, beliau dangan menyukai tutut (semacam keong yang hidup disawah) atau lebih dikenal dengan “Daging Pangenyot”adalah merupakan pelengkap lauk pauk di lokasi pengsingannya. Dan sosok inilah yang patut ditiru dan diteladani bagi generasi selanjutnya dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor. Pamrihnya hanya satu berjuang dan mengbdi bagi kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta selalu mengharapkan ridho Allah SWT.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p><p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p><span class="fullpost"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong><span style="font-size: 10pt;">R.E. Abdoellah ( 1950 – 1958 )</span></strong></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Dalam susunan pemerintahan Kabupaten Bogor Darurat Bapak R.E Abdoellah diangkat sebagai Wedana istimewa dengan tugas pokok pengerahan tenaga rakyat untuk perjuangan, pengerahan bahan makanan untuk keperluan perjuangan,menghadapi/mengikuti perundingan-perundingan dengan Belanda perantaraan KTN (Komisi Tiga Negara), yaitu Australia, Amerika dan Tiongkok. Pada Tanggal 22 Desember 1948, seluruh staf Pemerintahan RI, tentara dan unsur-unsur perjuangan lainnya mulai menjalankan perang gerilya. Ketika itu bapak Ipik Gandamana ditetapkan sebagai Bupati dan Bapak R.E Abdoellah sebagai patih.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong style="font-size: 12px;">R. Kahfi (1958 – 1961)</strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Mama R.Kahfi putra kedua dari empat bersaudara, ayahanda “mbah Gaos” yang asli berasal dari daerah Menes – Banten yang kental dengan suasana yang agamais dan mengembara di wilayah Jasinga, dilahirkan di Menes pada tanggal 16 Maret 1916,pengabdiannya dalam bidang pemerintahan dilingkungan pemerintah Kabupaten Bogor yang diawali dalam jabatan karirnya sebagai kepala Djawatan penerangan Kabupaten Bogor. Dalam dunia politik, beliau aktif pada salah satu Organisasi Islam sebagai ketua Partai Masyumi. Tahun 1961 – 1962 beliau sempat pula mengabdikan diri pada Badan Pemerintahan Harian (BPH). Sempat aktif di kemiliteran dan menyandang pangkat Kapten “Tituler”. Dalam dunia pendidikan, ‘’mama’’ R.Kahfi merupakan salah satu pendiri yayasan Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Pada saat pengabdiannya menjadi Bupati Kepala Daerah Tk II Bogor periode tahun 1958 – 1961, kondisi wilayah kabupaten Bogor saat itu memerlukan pembuatan jalan dan jembatan yang diperlukan sebagai sarana/prasarana komunikasi, salah satu hasil pembangunan di Kabupaten Bogor pada masa Bupati R.E Kahfi adalah pembangunan Jembatan Cipamingkis yang menghubungkan antar wilayah Jonggol dan Cariu, sebagai sarana transportasi guna memudahkan pengangkutan hasil pertanian terutama padi dari kecamatan Cariu.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong><span style="font-size: 10pt;">Karta Dikaria (1960 – 1967)</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Disiplin dan Tegas, itulah cirri Bupati Bogor Karta Dikaria. Hal ini terlihat dari keseharian beliau baik saat berada dalam lingkungan kedinasan maupun dalam lingkungan keluarga. Dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, apabila melihat ada staf yang melanggar langsung diberikan teguran, bahkan ada staf beliau yang diberhentikan. Lingkungan yang lainnya yang serba agamis, baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat menjadi sosok R.Karta Dikaria sebagai sosok panutan, demikian juga dalam kehidupan sehari-harinya,apabila saling berkomunikasi dengan keluarga dan rekan-rekan lainnya melalui surat dan tulisan arab. Hal lainnya yang menarik dari sosok pejabat Bupati Bogor ini adalah tidak pernah menyusahkan orang lain, sebagai contohnya, beliau tidak pernah menyuruh sopir dinasnya untuk mengantar pulang kedaerah Jalan Gunung Gede, karena saat itu sebelumnya pendopo yang pernah digunakan sebagai rumah dinas Bupati di Jalan Veteran dahulunya adalah rumah dinas Residen. Baru beberapa tahun kemudian dijadikan rumah dinas Bupati Bogor. Salah satu hasil Pembangunan pada masa pemerintahan Bupati Karta Dikaria diantaranya adalah diresmikannya pembuatan Jembatan Cibebet yang menghubungkan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, yang akhirnya mampu membuka keterisolasian warga masyarakat Desa Sirnarasa Kampung Girijaya Kecamatan Cariu dengan warga masyarakat Desa Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong><span style="font-size: 10pt;">Wissatya Sasemita (1968 – 1973)</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Setelah menyelesaikan pendidikannya beliau mengabsi di lingkungan Departemen Kehutanan Nasional yang ditugaskan di Kantor Kehutanan Propinsi Jawa Barat di Bandung dan sebelum diangkat jadi Bupati Kepala Daerah Tk II Bogor sekitar tahun 1965 – 1967 beliau menjabat sebagai wakil Kepala Dinas Kehutanan Bogor.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Pada saat beliau menjabat sebagai wakil kepala Dinas Kehutanan di Bogor tidak ada sama sekali keinginan untuk menjadi Bupati Bogor. Selanjutnya atas permohonan dari angkatan ’45 pada tahun 1967 yang menginginkan agar Ir. Wissatya sasemita menjadi Bupati Bogor. Pada Tahun 1968 Ir. Wissatya sasemita di angkat menjadi Bupati Kepala Daerah Tk II Bogor periode 1968 – 1973. Selanjutnya dalam melaksanakan kegiatan dalam bidang pemerintahan dan kemasyarakatan di Kabopaten Bogor Beliau masih tetap bertempat tinggal di Jalan Riau bersama Ibu Utje Sukesih Gandamana (Putri kedua Bapak Ipik Gandamana) tidak menempati pendopo Bupati di jalan Veteran Bogor, karena pada saat itu kondisi pendopo yang tidak layak huni. Dalam kesehariannya Ir.Wisatya sangat gemar berolahraga dan menitik beratkan pada kegiatan kedinasannya dalam bidang kehutanan yang memang merupakan keahliannya. Salah satu hasil Pembangunan pada masa pemerintahan Bupati Ir.Wisatya adalah diresmikannya jembatan Ciampea.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong><span style="font-size: 10pt;">R. Moch Muchlis (1973 – 1976)</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Dasar pertimbangan perencanaan pembangunan dimaksud didasarkan keperluan adanya pola perencanaan dan pelaksanaan integral antara masing-masing daerah, sehingga adanya satu kesatuan pola kehidupan masyarakat yang karena pertimbangan teknologi dan mederenisasi memerlukan lingkup yang lebih luas. Keputusan bersama tersebut diatas secara garis besar menetapkan perencanaan, pelaksanaan pembangunan Bogor baru sesuai dengan batas-batas pada peta yang telah ditetapkan, direncanakan, disahkan, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bogor bersama-sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Penetapan lainnya adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor berkewajiban penuh untuk menyediakan tanah bagi perkembangan pembangunan tersebut sesuai dengan rencana dan tanah-tanah untuk pemukiman kembali serta tanah kuburan di luar daerah tersebut yang dalam pelaksanaanya di lakukan oleh pemerintah Kodya Bogor dan secara administratif daerah tersebut tetap merupakan wilayah hukum Pemerintah Kabupaten Bogor.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong><span style="font-size: 10pt;">H. Ayip Rughby (1975 – 1982)</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Cita-cita <span> </span>H. Ayip Rughby adalah untuk mengabdi kepada Bangsa,Negara, dan Agama tanpa pamrih dan ambisi berdasarkan atas pengabdiannya yang tulus ikhlas dan hanya mengharap ridho allah SWT. Keputusan untuk menjadi Bupati Bogor bukan keinginan pribadinya sendiri. Tetapi atas desakan dari masyarakat, para alim ulama, maupun ABRI dan pimpinan Negara sehingga beliau berkenan untuk mengemban amanah tersebut. Pada awal pelantikannya sebagai Bupati Bogor ada keinginan yang mendalam dan sangat besar untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat Kabupaten Bogor Khususnya melalui pembangunan sumberdaya manusia dan infrastruktur/perekonomian ke seluruh daerah pelosok di Kabupaten Bogor untuk menuju masyarakat yang beriman, beramal, dan sejahtera. Pada saat usia sekolah, segala kebutuhan beliau untuk sekolah di biayai oleh eyang Hasan di Desa Pondok Kahuru-Ciomas, sedangkan untuk menopang kehidupan sehari-hari Ibu Nyai mengajar mengaji dan Ayip kecil membantu usaha ibunda tercintanya dengan berjualan kue setiap pagi sebelum berangkat<span> </span>ke sekolah dan juga berwirausaha berjualan sayur sayuran dan ikan ke Kota Serang pada setiap hari minggu.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Sebagai modal berwirausahanya beliau meminjam sepeda kumbang milik Eyang Hasan yang menempuh jarak 10-20 Km dari Karangantu tempat pelelangan ikan ke Kota Serang, semua jerih payah beliau tabungkan di dalam tiang bambu penyangga rumah. Pengalaman H. Ayip yang paling berkesan selama aktif di kemiliteran diantaranya adalah penumpasan DI/TII di wilayah Bandung Selatan (Tahun 1952-1959). Selain itu, beliau juga mencetuskan dan membangun Proyek Transmigrasi Lokal Angkatan Darat di Teluk Lada Labuan-Banten pada Tahun 1957 – 1960. Hal ini adalah ide dan gagasan beliau yang cemerlang yang selanjutnya menjadi cikal bakal proyek transmigrasi yang dikembangkan di Indonesia. Beliau juga mencetuskan Operasi Bhakti Siliwangi di wilayah Korem 064/Maulana Yusuf (1966-1969), untuk pembuatan jaringan jalan sewilayah Banten, Bendungan Irigasi Cisata, pembangunan Pelabuhan Karangantu. Yang terakhir bersama Presiden Soeharto Mencetuskan berdirinya Yayasan Dharmais, yang saat itu bertujuan untuk mensejahterakan golongan miskin dengan mengembangkan pola transmigrasi dan membekalinya dengan pendidikan keterampilan di bidang pertanian, usaha rumah tangga, dan pertukangan.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong><span style="font-size: 10pt;">Soedrajat Nataatmaja (1983 – 1988)</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Mulai pendidikan di Sekolah Rakyat No.8 Cirebon yang saat itu lebih dikenal dengan Sekolah Rakyat – Sunda. Mengingat kedua orang tuanya selalu berpindah-pindah<span> </span>tempat tugas, maka Soedrajat Nataatmadja selalu dititipkan mengikuti paman, dari satu paman ke paman yang lainnya di Kota Bandung. Setelah Lulus SMA, ayah beliau menghendakinya untuk bersekolah di Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, namun oleh kakeknya dimasukan ke sekolah Pamong Praja di Serang Banten. Selanjutnya sekolah dilanjutkan di Akademi Militer Nasional (AMN) dan dilanjutkan ke Akademik Teknik Angkatan Darat di Bandung, penugasan pertama dalam jajaran ABRI/TNI saat itu adalah di Kodam IX/Mulawarman daerah Kalimantan Timur. Pada tahun 1983 selesai bertugas di Jajaran Kesatuan ABRI/TNI. Soedrajat Nataatmaja memimpin Kabupaten Bogor pada periode 1983-1988, selama masa jabatannya yang menjadi kebijakan pemerintahannya diantaranya adalah membuka isolasi seluruh desa-desa di Kabupaten Bogor dengan membangun jalan dan jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Pembangunan infrastruktur selama masa jabatannya antara lain jembatan Garendong yang menuju ke ibukota Kecamatan Rumpin. Kebijakan lainnya adalah kesejahteraan dan sarana kerja yang perlu mendapat dukungan penuh, terutama bagi kantor pembantu Bupati dari Sekretaris Wilayah Kecamatan, semata-mata untuk meningkatkan moril pegawai yang bertugas didaerah. Tekadnya untuk merealisasikan kepindahan ibukota Kabupaten Bogor Ke Cibinong setelah terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Pemindahan ibukota Kabupaten Daerah Tk II Bogor dan Wilayah Kotamadya Daerah Tk II Bogor diwujudkan melalui peletakan batu pertama dilokasi Ibu Kota Kabupaten Bogor di Desa Tengah Kecamatan Cibinong.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong><span style="font-size: 10pt;">H. Eddie Yoso Martadipura (1988 – 1993 dan 1993 – 1998)</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Masa tumbuh kembangnya berada dalam lingkungan keluarga yang sangat sederhana dansarat akan nilai-nilai religious. Pendidikan yang dilaluinya antara lain : Lulus Sekolah Rakyat Kuningan tahun 1954; Lulus SMP Kuningan tahun 1957; Lulus SMA 1 Cirebon Jurusan PASPAL tahun 1960; Akademi Pendidikan Djasmani (APD) Bandung sampai tahun 1961; Lulus AKMIL<span> </span>Magelang Jurusan Teknik Tahun 1964; Lulus Aplikasi AKMIL Jurtek di Bandung tahun 1965; Lulus SUSLAPAZI Bogor tahun 1975 dan Lulus SESKOAD Bandung tahun 1979.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Pada Akhir tahun 1965 mendapat tugas di Batalyon Zeni tempur 8 di KODAM<span> </span>XIV/ Hasanuddin Makasar. Pada tahun 1975 mendapat tugas di Batalyon Zipur 3 KODAM IV/ Siliwangi Bandung. Pada Tahun 1979<span> </span>beliau menjabat sebagai DAYON di Batalyon ZIPUR 3 KODAM IV/Siliwangi Bandung. Pada tahun 1982 ditugaskan sebagai anggota MPR dari Fraksi ABRI untuk periode 1982-1987.pada tahun 1988 mendapat kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bogor untuk menjabat sebagai Bupati Bogor. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1993 beliau mendapat kepercayaan kembali memegang jabatan yang sama untuk masa bakti 1993-1998.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Hasil- hasil kerja yang telah dicapai antara lain: pembuatan beberapa jalan baru dan jembatan serta rehabilitasi beberapa jalan yang telah ada guna memperlancar lalulintas arah DKI Jakarta maupun dalam wilayah Kabupaten Bogor, pengawasan dan pengendalian pengambilan tanah dan wilayah tertentu Kabupaten Bogor untuk kepentingan penimbunan lahan-lahan di Jakarta; pengawasan,pengendalian dan penertiban lahan bangunan serta perumahan; mewaspadai dan menindaklanjuti tumbuhnya bangunan-bangunan illegal di wilayah perbukitan yang berpotensi pariwisata dan wilayah perkebunan terlantar; penertiban pembangunan diwilayah dataran rendah seputar Jakarta sebagai konsekwensi perkembangan penduduk guna mempertahankan lahan hijau dan pemeliharaan situ-situ.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong><span style="font-size: 10pt;">H. Agus Utara Effendi (1998 dan 2003-2008)</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Lahir di Bogor tahun 1943, putra dari H. Yuusuf Effendy dan Hj. Djuhriah ini selepas mengenyam pendidikan di SD Negeri Polisi, SMP dan SMU di Ciamis, H. Agus Utara Effendy melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Magelang. Bahkan seusai menyelesaikan pendidikan militernya, ia banyak dipercaya memegang jabatan kemiliteran seperti Dan Kodan A/Yoa 133/Dam II(1971), Kasie I/Yon 133/Dam III (1972), Kasi I/DIM 0305 DAM III (1973), Kasie I/DIM 0315 DAM III (1975) dan lainnya. Terakhir ia menjabat sebagai Kabag Pampres Ropam Dephankam dengan pangkat colonel TNI AD. Setelah menghabiskan lebih dari separuh masa hidupnya, kemudian ia kembali ke Dayeuh Pakuan Padjajaran untuk menjadi Bupati. Bahkan ketika, menjabat sebagai Bupati pada masa Bhakti 1998-2003, ia kembali dipercaya pada tahun 2003-2008 untuk periode yang kedua.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"> </p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing"><strong><span style="font-size: 10pt;">H. Rachmat Yasin (2008-20013)</span></strong></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Drs. H. Rachmat Yasin, MM adalah Bupati Bogor pertama periode 2008-2013 pilihan rakyat secara langsun. Berpasangan dengan H. Karyawan Fathurachman sebagai wakilnya, pria yang akrab di sapa RY memenangi Pemilihan Umum Bupati/Wakil Bupati Bogor tahun 2008 dengan suara mutlak.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Sebelum terpilih sebagai Bupati Bogor RY adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor Periode 2004-2009. Selain menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Bogor, beliau adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bogor periode 2006-2011 untuk masa bakti yang kedua. Diluar aktifitas politiknya, beliau dipercaya masyarakat sepak bola Kabupaten Bogor sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia Kabupaten Bogor (Persikabo) untuk periode kedua. RY lahir di Bogor Jawa Barat pada tanggal 4 Nopember 1963. Seorang politikus dengan bekal akademis karena beliau adalah Sarjana Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Nasional Jakarta tahun 1983. Lanjutanstudinya berlangsung di Universitas Satyagama Jakarta dan berhasil meraih gelar Magister Management tahun 2001. RY adalah putra kedua dari Sembilan bersaudara pasangan (alm) ,HM. Yasin – HJ. Nuryati. Bakat politik RY menurun dari ayahandanya (alm), HM Yasin seorang perintis. Pendiri dan tokoh Kharismatis PPP di Bogor dan pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor dan anggota DPRD Kota Bogor. RY tumbuh dan hidup dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU). Tak heran jika Beliau banyak berkecimpung di organisasi di bawah naungan NU. Kiprahnya di Kabupaten Bogor dimulai ketika beliau diberi amanat sebagai Ketua Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kabupaten Bogor tahun 1984-1991. Jalannya di dunia organisasi kepemudaan makin terangsang saat beliau di percaya sebagai pengurus DPD Komiite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor tahun 1982-1991. Terakhir di KNPI beliau menjabat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Pemuda (MPP) DPD KNPI Kabupaten Bogor.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Diluar organisasi kepemudaan, RY dikenal sebagai Aktifis di kampus di masa orde baru. Pergaulannya yang luas membuat beliau benyak berhubungan dengan para aktifis-aktifis yang bersebrangan dengan pemerintah yang berkuasa waktu itu. Tahun 1997, akhirnya RY berhasil duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bogor. Kali pertama menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor, RY dipercaya sebagai Ketua komisi C DPRD Kabupaten Bogor yang membidangi keuangan daerah. Kecerdasannya terasah dan teruji oleh berbagai kalangan sebagai :Pakar Keugangan Daerah”.</p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNoSpacing">Pada pemilu pertama di era reformasi, beliau kembali terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk periode 1999-2004. Di PPP, untuk kali<span> </span>kedua di Musyawarah Cabang (Muscab) ke V di Cipayung, beliau kembali terpilih secara aklamasi sebagai ketua DPC PPP Kabupaten Bogor periode 2006-2011. Dalam muscab tersebut, lahirlah salah satu rekomendasi Muscab agar DPC PPP Kabupaten Bogor mencalonkan beliau sebagai calon Bupati Bogor periode 2008-2013. </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-78552707117446657832011-02-03T19:50:00.000-08:002011-02-03T19:51:18.655-08:00Pasar Cariu Dipastikan Direlokasi 2011<p>BOGOR-KITA.com - Direktur Utama PD Pasar Tohaga Cahya Vidiadi menjanjikan akan merelokasi Pasar Cariu. "Tahun depan, pokoknya Pasar Cariu harus di relokasi," kata Cahya saat berdiaolog dengan warga di Desa Sukajadi, Kecamatan Cariu, Senin (29/11/2010).</p> Pernyataan Cahya tersebut sekaligus memupus keraguan warga dan pedagang lainya. <p>Tidak kurang Kepala Desa Cariu Achmad Suryadi menyatakan lega dengan pernyataan kepastian relokasi Pasar Cariu. Warga setempat juga menurutnya, menyambut positif langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor yang memprioritaskan pembangunan Pasar Cariu. Betapa tidak, setelah beberapa lama menanti-nanti, relokasi itu bakal terlaksana dalam waktu dekat.</p> <span class="fullpost"> <p>Bakri Hasan, Kepala Seksi Pembangunan Kantor Kecamatan Cariu menyatakan, dengan relokasi, maka permasalahan yang selama ini membelit Pasar Cariu akan segera teratasi. Pasar Cariu dinilai sudah tidak memadai lagi karena lahannya yang terbatas dan sering menimbulkan kesemrawutan lalu lintas.</p> <p>"Karena kondisi pasar yang sudah tidak memadai itulah sebenarnya semua pihak menilai Pasar Cariu perlu direlokasi," imbuhnya.</p> <p>Bakri Hasan tidak menampik pelaksanaan relokasi terkesan lama dan sebelumnya tidak memiliki kepastian. Kini, seiring dengan kepastian pelaksanaan relokasi, Bakri meminta semua pihak memberikan dukungan yang penuh. Bagaimanapun, relokasi adalah jalan terbaik untuk tersedianya pasar yang nyaman bagi pedagang dan penjual. Lebih dari itu, relokasi sangat penting bagi percepatan pembangunan wilayah.</p><p>Sumber : <a href="http://www.bogor-kita.com/pemerintahan/kabupaten-bogor/1361-pasar-cariu-dipastikan-direlokasi-2011.html">Bogorkita</a><br /></p> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-47527229663605665172011-02-03T19:39:00.000-08:002011-02-03T19:41:52.945-08:00Lokasi Rawan Pencurian Motor di Bogor<p><strong>BOGOR, KOMPAS.com</strong> - Hampir setiap hari terjadi percurian sepeda motor di wilayah Kabupaten Bogor. Namun, kejahatan itu paling sering terjadi di Cibinong, Gunung Putri, dan Cileungsi. Dari rata-rata 80 kasus pencurian motor, dua pertiganya banyak terjadi di tiga wilayah kecamatan itu.</p><p>"Daerah rawan pencurian motor, yang paling rawan Cileungsi. Kayaknya hampir setiap hari di situ selalu ada laporan orang kehilangan motor. Lainnya, Cibinong dan Gunung Putri. Kalau rawan balapan motor liar, di Jalan Raya Pemda dan Kandang Roda," kata Kepala SPK Polres Bogor Ipda Edwin, di Cibinong, Rabu (12/1/2011).</p><span class="fullpost"><p>Hal yang sama dinyatakan Kepala Bina Mitra Polres Bogor Ajun Komisaris Muhtarom. Padahal para babinsa sudah berulang kali melakukan sosialisasi para pengelola usaha atau tempat ibadah, untuk waspada kejahatan ini.</p><p>"Spanduk untuk mengingatkan pemilik motor agar menggunakan kunci ganda, juga kami pasang di mana-mana," kata Muhtarom.</p><p>Secara berkala, anggotanya pun mengirim pesan singkat melalu telepon seluler ke semua pengurus masjid atau rumah ibadah lainnya, untuk tidak lupa saat mengumumkan hasil dan penggunaan dana mesjid/rumah ibadah, juga mengumumkan agar motor hati-hati saat memarkir motornya.</p><p>Muhtarom memperlihatkan berisi pesan baku kewaspadaan itu, yakni memohon para pengurus untuk mengumumkan pemilik motor mengunakan kunci ganda, menaruh motor di halaman parkir, tempat terang, dan terbuka, tetap mengunci ganda motor walau di parkir di garasi atau teras rumah, serta meminta tamu yang berkunjung juga mengunakan kunci ganda pada motornya.</p><p>Motor yang dilaporkan hilang, rata-rata tidak menggunakan kunci ganda pengaman dan terjadi di permukiman. "Maling motor itu hanya perlu beberapa detik saja untuk menghidupkan mesin motor dengan kunci palsu <em>letter</em> T," kata Muhtarom.</p><p>Dari data yang diberikan Subbagian Humas Polres Bogor, terungkap dari rata-rata 100 kasus kejahatan yang dicatat Bagian Operasi Polres Bogor, 75 persen adalah kejahatan pencurian kendaraan bermotor. Terbanyak terjadi di wilayah Cibinong, Gunung Putri, dan Cileungsi. Kasus pencurian motor yang terjadi di tiga wilayah itu per bulannya masing-masing antara 20 dan 35 kasus.</p><p>"Pencuriannya banyak terjadi saat motor diparkir di halaman rumah, pingir jalan, dan tempat parkir swalayan atau minimarket," kata Kepala Subbagian Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Pispita Lena.</p><p>Dari data tersebut, juga terlihat waktu pencurian terjadi paling banyak pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Jam terjadi kejahatan itu paling sering terjadi antara pukul 11.00 - 12.00 dan antara pukul 18.00 - 21.00 WIB.</p><p><span style="font-weight: bold;">Sumber : <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/2011/01/13/09492421/Lokasi.Rawan.Pencurian.Motor.di.Bogor">Kompas</a></span><br /></p> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-45165222835644876332011-02-01T18:45:00.000-08:002011-02-01T18:49:47.579-08:00Situsari Rawan Balapan Liar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTKLTkmFX3v9URGAGA3-F25HrywVkMUD34Yw_FWh1XExz3V2zlS7k6v-gOdF42zH3aiYJWPRDsRQNyxKPmFQZYKt7SzU8YRqhqKc4Xs6i0Rh5AZqUzYDmh_vSlDPnOwaYvSZfaoTuy4_KF/s1600/365.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 252px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTKLTkmFX3v9URGAGA3-F25HrywVkMUD34Yw_FWh1XExz3V2zlS7k6v-gOdF42zH3aiYJWPRDsRQNyxKPmFQZYKt7SzU8YRqhqKc4Xs6i0Rh5AZqUzYDmh_vSlDPnOwaYvSZfaoTuy4_KF/s320/365.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5568918932557083442" border="0" /></a><strong>Cileungsi </strong>- Warga Situsari Kecamatan Cileungsi mengeluhkan semakin maraknya balap motor liar di kawasan tersebut. Setiap malam Minggu, pemuda dari berbagai daerah secara rutin berkumpul di depan Perumahan Mutiara sebagai tempat memulai dan berakhir di Perumahan Citra Indah.<br />“Sebelumnya Jalan Raya Cileungsi-Jonggol tepatnya di Perumahan Citra Indah menjadi lokasi balap motor liar. Sudah hampir sebulan ini lokasinya pindah di depan Perumahanan Mutiara, karena kondisi jalannya lurus dan jarang ada lobang,” ungkap Maryani, warga Desa Situsari kepada Jurnal Bogor, Kamis (27/1). <span id="more-150250"></span><br />Menurut Maryani, aksi kebut-kebutan antar pemuda itu sangat meresahkan warga sekitar. Selain, suara motor yang mengganggu, seringkali aksi balapan liar tersebut menimbulkan korban tabrakan. “Sudah banyak juga yang menjadi korban karena motornya tabrakan saat balapan. Warga juga sangat terganggu karena suara knalpot yang bising,” ujarnya.<span class="fullpost"><br />Maryani mengatakan, minimnya petugas polisi yang berpatroli di daerah yang berbatasan dengan Kecamatan Jonggol, itu membuat Situsari menjadi daerah pilihan pemuda untuk melakukan balapan liar.<br />“Kalau ada petugas patroli biasanya bubar, tapi besoknya ada lagi. Sayangnya polisi jarang berpatroli di sini,” ungkapnya.<br />Ia berharap, aksi balapan liar tersebut dapat segera diberantas oleh pihak yang berwajib. Selain mengganggu warga, aksi tersebut juga dapat membahayakan pengguna jalan lainnya. “Kami berharap polisi dapat menindak tegas para pelaku balap liar itu. Pokoknya biar nggak ada lagi balapan liar di sini,” tandasnya.<br />Salahsatu caranya, kata Maryani adalah dengan membuat pos polisi yang lokasinya berada di antara Desa Situsari dan Desa Cipeucang. Menurut dia, warga sudah setuju dan memberikan pernyataan tertulis agar pihak kepolisian mendirikan pos polisi di antara dua desa tersebut.<br />“Warga sudah setuju dibangun pos polisi. Dengan adanya pos polisi paling tidak pemuda yang melakukan balapan liar tersebut akan takut dan menghentikan balapan setiap malam Minggu itu,” tandasnya. <p><strong>Sumber: <a href="http://www.jurnalbogor.com/?p=150250">Jurnal Bogor</a><br /></strong></p> </span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-9716033949198202352011-01-19T23:07:00.000-08:002011-01-19T23:08:50.784-08:00Berburu Tanah di Jonggol<p>Daya tarik kawasan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini mulai dilirik sejumlah investor, pengusaha, maupun orang-perorangan dengan beramai-ramai memburu tanah di kawasan tersebut. Dalam tempo singkat, harga tanah pun melonjak drastis.</p> <p>KAWASAN Jonggol yang dulu sering diistilahkan orang sebagai tempat jin buang anak, untuk melukiskan betapa ter-kebelakangnya wilayah tersebut, kini berubah drastis. Jonggol mulai menjadi daya tarik dan dilirik banyak orang untuk berinvestasi dengan membeli tanah, sejak isu adanya pemindahan pusat pemerintahan RI ke wilayah tersebut bcrembus kencang akhir-akhir ini. Yang perlu dicatat, potensi Jonggol akan menjadi sangat luar biasa jika rencana pembangunan ruas jalan Poros Jonggol selesai di bangun.</p> </p><span class="fullpost"><p>Pencanangan pembangunan jalan Poros Jonggol, akan dilakukan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bertepatan dengan peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional pada 20 Desember mendatang.</p> <p>Informasi yang diperoleh, sejumlah perusahaan, pengusaha, maupun orang perorangan mulai mengutus kala tangannya untuk berburu tanah yang lokasinya berdekatan dengan rencana pengembangan kawasan Jonggol. Orang-orang itu mendatangi warga pemilik tanah maupun biong (calo tanah). Hanya saja, informasi tentang pengembangan kawasan Jonggol rupanya suda-didengar warga dan mereka pun menetapkan harga tanah cukup tinggi.</p> <p>Hal ini diakui, Aos (44), biong tanah, warga Singosari, Kecamatanjonggol. Belakangan ini, kata dia, banyak orang yang datang mencari tahu harga tanah dan melakukan survey.</p> <p>Pria ini mengatakan, saat ini harga tanah di Jonggol sudah naik. Lokasi yang berada di pinggir jalan misalnya, sekitar Rp 350.000 hingga Rp 400.000 meter. Kalau yang lokasinya gak masuk, lebih murah, dan bisa dapat Rp 25.000 per meter. "Investor yang datang memang belum ada yang transaksi, karena mereka baru survey," ungkapnya.</p> <p>Banyak investor yang datang, diakui Camat Jonggol, Asep Aer Sukmaji.</p> <p>Hanya saja, kata dia, para investor itu memburu tanah langsung ke pemilik atau lewat biong, bukan melalui kantor desa atau kecamatan. "Kami sudah dengar dan mendapat laporan dari kades, investor itu berdatangan baru sekedar menanyakan harga tanah dan survey," katanya.</p> <p>Selain itu, ujarnya, pemilik tanah yang ting-gal di luar Jonggol, belakangan ini mulai sering datang meninjau tanahnya. "Padahal selama ini, tanah mereka jarang ditengok," katanya.</p> <p>Poros jonggol</p> <p>Sementara itu, rencana pembangunan jalan poros tengah timur atau jalan poros Jonggol yang digagas Pemerintah Kabupaten Bogor, akan menghubungkan kawasan Jonggol dan sekitarnya dengan kawasan Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan.</p> <p>Bupati Bogor, Rachmat Yasin di Cibinong, Jawa Barat, beberapa waktu lalu mengatakan, pembangunan jalan poros Jonggol diharapkan dapat menyatukan tata ruang pembangunan regional Bogor dengan wilayah-wilayah di sekitarnya, termasuk dengan Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.</p> <p>Pembangunan jalan poros Jonggol diharapkan akan menghubungkan kawasan Jonggol, kawasan Sentul City dengan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan. "Jalan poros Jonggol akan menjadikan kawasan sekitar Jonggol tidak hanya terhubung secara langsung dengan Jakarta, Bekasi maupun Cianjur, namun juga dengan Tangerang," ujarnya.</p> <p>Dalam peta rencana pembangunan jalan poros Jonggol yang dilansir Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor 2010 digambarkan, jalan poros Jonggol akan terhubung secara langsung dengan kawasan BSD. dn</p><p>Sumber: <a href="http://bataviase.co.id/node/418573">Bataviase</a><br /> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-42047340569775715212011-01-19T23:05:00.000-08:002011-01-19T23:07:09.839-08:00BIONG MEMBURU TANAH MURAH<p>BOGOR (Pos Kota) - Proyek pembangunan Jalur Puncak II atau Poros Tengah-Timur akan digeber Pemkab Bogor. Meski masih ada lahan 4,8 hektare milik Perum Perhutani yang belum bisa ditebus, Pemkab akan membelinya.</p> <p>Di lain pihak sejumlah biong(spekulan tanah - red) kini kasak-kasuk mencari tanah murah di jalur yang menghubungkan Jonggol-Babakan Madang-Bumi Serpong Damai dan Delta Mas, Bekasi-Jonggol- Pun-cak-Cianjur ini.</p> <p>"Jika lahan Perum Perhutani itu tetap sulit ditembus, Pemkab Bogor akan membelinya. Kami ditarget 2012 dimulai pembangunannya yang dibagi tiga tahap dengan anggaran sekitar Rp350 miliar," ujar Kepala Bappeda Kabupaten Bogor, M Zairin, Jumat (7/1).</p><span class="fullpost"> <p>Untuk tahap pertama dibangun jalan sepanjang 28 Km dan lebar 30 meter mulai dari Babakan Ma-dang-Sukamakmur-Jonggol dengan anggaran Rp50 miliar hingga Rp70 miliar.</p> <p>Sedangkan tahap kedua dari Sukamakmur ke Cariu (Jalan Transyogi) dengan panjang 15 Km. Selanjutnya dari Sukamakmur ke Cipanas (Cianjur) dengan panjang jalan 10 Km. "Ruasjalan ini telah ada, tapi masih k!cil dan kondisinya rusak," katanya.</p> <p>Adapun daerah yang terkena jalur ini adalah wilayah Kecamatan Babakan Mad.ang, Citeureup, Cariu, Jonggol, Sukamakmur hingga Tanjungsari meliputi, 67 desa dan luas lahan 71 hek t are. Rencananya jalan ini sepanjang 26 Km.</p> <p>Masalah pembebasan lahan, sudah mend apat lampu hijau dari pemilik lahan di antaranya, Group Sentul, Probosutejo, Delta Mega Kuningan, Bukit Kharisma Sulsamakmur, dan Perhutani.</p> <p>"Agenda 2011 ini kita lakukan deta.il engineering design, pendataan tanah, tanaman, bangunan, pembebasannya, pembukaan badan jalan 14 km dengan lebar 20 meter h ingga proses penyelesaian tanahkehutan-an yang terkena jalan," papar Zairin.</p> <p>Poros TimurTengah merupakan jalur singkat yang rencananya akan digunakan untuk akses dari B-ogor atau</p> <p>Jakarta menuju Cianjur dan Bandung. Sebrab, Jalur Puncak dari pintu masuk Ciawi sudah terlalu padat. Kini, sejumlah investor mulai melirik kawasan tersebut.</p> <p>MEMBURU TANAH</p> <p>Sejumlah biong pun ramai-ramai memburu tanah di kawasan ini. Tak ayal, dalam tempo singkat, harga tanah melambung. Hal ini diakui Aim-, biong tanah, warga Singosari, Kecamatan Jonggol. Belakangan ini, banyak orang yang datang mencari tahu harga tanah dan survei. Lahan di pinggir ialan misalnya, sekitar Rp350.000 hingga Rp400.-000 per meter.</p> <p>"Kalau lokasinya agak masuk, lebih murah, bisa dapat Rp25.000 per meter. Investor yang datang memang belum ada yang melakukan transaksi karena mereka baru survei," katanya.</p> <p>Camat Jonggol Asep Aer Sukmaji mengakui investor memburu tanah langsung ke pemilik atau lewat biong, bukan melalui kantor desa atau kecamatan. "Kami dapat laporan dari kades, investor itu It.ii 11 sekadar menanyakan harga tanah dan survei," katanya.(iwan/si/r)</p> </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-3003663963194790272011-01-19T22:40:00.000-08:002011-01-19T22:46:59.406-08:00Curug Kantri-Tanjung Sari<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWZiM2kcgpc2r52DGqx-_S8Dp5cGkflojZPostUWdno8L6u1abwuKitCJsdtGrJkFdV9F1SX4dnFUhNORPeYhuFK83CuNhm6D1Lac3JdQ4GA1nXttTp9hlEadwSzD-Qnab3HqkGkF-5DWJ/s1600/country_07.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWZiM2kcgpc2r52DGqx-_S8Dp5cGkflojZPostUWdno8L6u1abwuKitCJsdtGrJkFdV9F1SX4dnFUhNORPeYhuFK83CuNhm6D1Lac3JdQ4GA1nXttTp9hlEadwSzD-Qnab3HqkGkF-5DWJ/s400/country_07.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564155165463647922" border="0" /></a><span class="fullpost"><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1klBtdfRr1QMVNgtVyqnX24sERSh8WFrRdmBcaXtxtlTbV8hh_5yvmnNKTbxgbf6kgBCgB1cTDRK0-RlXbQyhGUyqiAEmQdktzAgwB3dWi29iQFYS2h7h-y7dJv7VlyU0hlNn1_BcoTfJ/s1600/country_06.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1klBtdfRr1QMVNgtVyqnX24sERSh8WFrRdmBcaXtxtlTbV8hh_5yvmnNKTbxgbf6kgBCgB1cTDRK0-RlXbQyhGUyqiAEmQdktzAgwB3dWi29iQFYS2h7h-y7dJv7VlyU0hlNn1_BcoTfJ/s400/country_06.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564155060318552354" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFkEwTyTAjZsm5unesR9hmPwu7KSBqjeKpB1VFRmPUPipNv7lwV79Qi35KApbOnxY-25TnQrIrzHiEuZtD0J7ooNGzCZGjAM7SHKN_8ZdI2YtiyP48GRMAJ1MgcHb19FFc4jd4jtrtQpVL/s1600/country_05.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFkEwTyTAjZsm5unesR9hmPwu7KSBqjeKpB1VFRmPUPipNv7lwV79Qi35KApbOnxY-25TnQrIrzHiEuZtD0J7ooNGzCZGjAM7SHKN_8ZdI2YtiyP48GRMAJ1MgcHb19FFc4jd4jtrtQpVL/s400/country_05.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564154915504465586" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG8ncQVxvXiAOM2IXnVx4i7ROli-otprqlam_axfkmE6urIEGzII3n_H-q17eTAPUM89WS_VJDmDjy24gdks8eZk87c3PoIIGbyAPaIgcgywLHm4CxB4x8XN9_hhrc_hF3HlYmcL8WV4fr/s1600/country_04.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG8ncQVxvXiAOM2IXnVx4i7ROli-otprqlam_axfkmE6urIEGzII3n_H-q17eTAPUM89WS_VJDmDjy24gdks8eZk87c3PoIIGbyAPaIgcgywLHm4CxB4x8XN9_hhrc_hF3HlYmcL8WV4fr/s400/country_04.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564154793725920930" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ05igyGhCy393LAZqT6LU2O1DQtW4tlmiRcmF7B7Sd8feuowBWLkvUIXgRLbOiq5-e9bmL1f4jAOL7V4J5tk6PZgPdngdP5iYywk5FOSU1Lc1IDrZJFWgv8eVjjm-qmQ730zxh0ijQaCl/s1600/country_03.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ05igyGhCy393LAZqT6LU2O1DQtW4tlmiRcmF7B7Sd8feuowBWLkvUIXgRLbOiq5-e9bmL1f4jAOL7V4J5tk6PZgPdngdP5iYywk5FOSU1Lc1IDrZJFWgv8eVjjm-qmQ730zxh0ijQaCl/s400/country_03.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564154706092975762" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigxCcGA91IUquOt-lETCYJy0mK86myufJxap7LEKnwxawEWoreAz022Vnut_wJvVaW-pH23NXSe6jVC2pYwDbWlyuyP1kZFQrYarEugGJAR3bRMQ9uOpnMMUWOarj59IQUsjAIrBjTCNMN/s1600/country_02.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigxCcGA91IUquOt-lETCYJy0mK86myufJxap7LEKnwxawEWoreAz022Vnut_wJvVaW-pH23NXSe6jVC2pYwDbWlyuyP1kZFQrYarEugGJAR3bRMQ9uOpnMMUWOarj59IQUsjAIrBjTCNMN/s400/country_02.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564154610652954578" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-m69ueWHEluZtbarR8Qaq-QBXhgHZNpj0pBhLR8DrnlmU7bXKWpYh9vh6xGWs-akS0mp2fLAXqQDcYumlF3BMSAMbmcbeSIFgiy9Ec0ju9L_pRpySS9ddl5_hG5FAngefjm53DQx8Uhd5/s1600/country_01.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-m69ueWHEluZtbarR8Qaq-QBXhgHZNpj0pBhLR8DrnlmU7bXKWpYh9vh6xGWs-akS0mp2fLAXqQDcYumlF3BMSAMbmcbeSIFgiy9Ec0ju9L_pRpySS9ddl5_hG5FAngefjm53DQx8Uhd5/s400/country_01.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564154513697795346" border="0" /></a><br /><p>Curug Kantri terletak di Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Tanjung Sari, Kab. Bogor.</p> <p><strong>Petunjuk Arah</strong></p> <ul><li>Dari Jakarta atau Bogor keluar pintu tol Cibubur, masuk ke Jl. Trans-Yogie, ambil arah ke Cileungsi.</li><li>Ambil jalan lurus di perempatan, anda akan melewati Taman Buah Mekarsari di sebelah kanan jalan dan berada di Jl. Cileungsi – Jonggol.</li><p><br /></p><li>Ambil terus jalan utama, sampai anda di pertigaan, Jl. Cibarusah – Cikarang ke kiri dan Jl. Raya Jonggol ke kanan; ambil kanan ke Jl. Raya Jonggol.</li><li>Ikuti terus Jl. Raya Jonggol sepanjang sekitar 13,6 km, sampai anda di pertigaan: kiri ke Jl. Cariu – Babakan Raden, kanan ke Jl. Cariu – Bantarkuning; ambil kanan ke Jl. Cariu – Bantarkuning.</li><li>Setelah sekitar 8,6 km dari pertigaan, anda akan menemukan jalan kecil ke arah kanan di GPS: -6.56959, 107.14060. Belok ke kanan, masuk ke jalan ini.</li><li>Ikuti terus jalan ini sampai anda menemukan percabangan jalan ke kiri, dengan lapangan bola di sebelah kanan, GPS: -6.56359, 107.12111. Ambil jalan ke kiri. Jalanan ini menurun dan kemudian belok ke kiri ketika anda bertemu pertigaan. Ikuti jalan sampai anda menemukan bundaran dan pos jaga di mulut percabangan jalan ke arah kanan.<br />Dari Pos Jaga, anda masih beberapa ratus meter lagi untuk sampai ke tempat parkir kendaraan, dengan melewati jalanan yang agak curam dan berliku.</li><p><br /></p></ul>Sumber :http://thearoengbinangproject.com/2010/09/wisata-country/</span>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1280480301424570390.post-2113508264999950572011-01-19T22:24:00.000-08:002011-01-19T22:31:44.770-08:00Situs Batu Tapak Pasir Awi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUZwKi7F2AHN9ErErbp6kas2n_aIbqFn9MR-vhD6lOd_7uRegT-eK8TrRe-rF7hAN96E-3YOyAncRXVqO7fVcU_e7SpDwIr0Sv0WkLS6dui0ApmzKpL3rhKMHs-i4BTz6BokVMdOdzRLOy/s1600/18-batutapak20090225-371.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUZwKi7F2AHN9ErErbp6kas2n_aIbqFn9MR-vhD6lOd_7uRegT-eK8TrRe-rF7hAN96E-3YOyAncRXVqO7fVcU_e7SpDwIr0Sv0WkLS6dui0ApmzKpL3rhKMHs-i4BTz6BokVMdOdzRLOy/s400/18-batutapak20090225-371.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564150628781391426" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwLZehnLAj4n8uPm_QJxO4_g_s_TKISiUngrAFUyj_uVB0gG7Z4VjNPrO3X9MpE3x6yzsENfKyXE5XdwC9A8_FAUowi8bXf4tRTz36jtjF3S23e-z7od3t3E2Dhd2ctOFJb3H1DlbjblYx/s1600/0225-131316.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwLZehnLAj4n8uPm_QJxO4_g_s_TKISiUngrAFUyj_uVB0gG7Z4VjNPrO3X9MpE3x6yzsENfKyXE5XdwC9A8_FAUowi8bXf4tRTz36jtjF3S23e-z7od3t3E2Dhd2ctOFJb3H1DlbjblYx/s400/0225-131316.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5564150467379428162" border="0" /></a><span class="fullpost">Prasasti Pasir Awi (Batu Tapak) atau Prasasti Ciampea adalah salah satu prasasti peninggalan kerajaan Tarumanagara. Prasasti Pasir Awi terletak di lereng selatan bukit Pasir Awi (± 559m dpl) di kawasan hutan perbukitan Cipamingkis, desa Sukamakmur, kecamatan Jonggol, kabupaten Bogor tepatnya pada koordinat 0°10’37,29” BB (dari Jakarta) dan 6°32’27,57”Prasasti Pasir Awi telah diketahui sejak tahun 1867 dan dilaporkan sebagai prasasti Ciampea. Peninggalan sejarah ini dipahat pada batu alam. Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan (bukan aksara) juga berpahatkan gambar sepasang telapak kaki. Prasasti ini pertamakali ditemukan oleh N.W. Hoepermans pada tahun 1864.<br /><br />Sumber : <a href="http://ahars07.multiply.com/photos/album/59/101016_Sukanegara_-_Batutapak_Jonggol#photo=35">1</a>, <a href="http://bilaku.multiply.com/photos/album/26/Batu_Tapak_Pasir_Awi_-_25_Feb_09#">2 </a></span>Unknownnoreply@blogger.com3