18 Januari 2011

Pencurian Listrik masih Marak

JONGGOL-Tingkat pencurian listrik di daerah Jonggol masih tergolong tinggi. Dari data Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) PLN Jonggol, hingga 2010 tingkat pencurian masih tercatat di angka 13 persen.

Pencurian tersebut masih didominasi oleh losing atau pemakaian daya listrik yang tidak sesuai dengan data masuk PLN, dengan persentase mencapai tujuh hingga delapan persen. Sedangkan sisanya pencurian yakni dengan motif manual berupa suntik kabel.

Namun, Manajer PLN UPJ Jonggol Suwargina mengklaim jika tingkat pencurian listrik berhasil ditekan. Sebab, kata dia, sebelumnya tingkat pencurian mencapai 29 persen. Tetapi, dengan adanya program Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL), tingkat pencurian mampu ditekan hingga 13 persen.

“Kita memang tidak bisa memungkiri, angka 13 persen ini merupakan pekerjaan rumah bagi kita tahun ini. Untuk itu, kita sudah agendakan rutin untuk melakukan sosialisasi dan operasilistrik,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Dalam giat operasi rutin meteran pelanggan yang dilakukan setiap minggu itu, ia menekankan kepada pelanggan untuk bermigrasi ke sistem meteran prabayar. Hal tersebut, kata dia, dilakukan tidak hanya untuk kebaikan PLN saja. Tetapi, untuk keuntungan pelanggannya. Di antaranya kemudahan akses pembayaran listrik.

“Dari 55.000 pelanggan listrik yang bernaung di UPJ Jonggol, baru 6.120 pelanggan yang telahmemakai meteran prabayar. Tahun ini kita targetkan sampai naik dua kali lipat,” ungkapnya optimis.

Tidak hanya itu, Nana -sapaannya- mengklaim jika UPJ yang dipimpinnya menduduki peringkat pertama untuk penekanan angka gangguan hingga nol persen. “Prestasi ini harus kita pertahankan, mengingat beberapa wilayah di Jonggol dan sekitarnya terbilang rawan bencana alam,” katanya.(yus)

Sumber : Radar Bogor

0 komentar:

Posting Komentar