Bogor, Pelita
Sejumlah perwakilan warga kecamatan sukamakmur, Kabupaten Bogor berencana akan mendatangi kantor Gubernur Jawa Barat, Dany Setiawan di Bandung.
Kedatangan para perwakilan yang umumnya para kepala desa itu bukan untuk mendemo orang nomor satu di Jawa Barat ini, melainkan untuk menyampaikan tuntutan warga terkait pembangunan jalur Alternatif puncak II Sukamakmur, yang hingga kini masih terkatung-katung.
Muhamad Anshori, Kepala desa Sukamakmur, dalam suatu acara di kecamatan Sukamakmur Senin kemarin mengungkapkan, pada intinya kepergian para perwakilan warga ke Bandung, Rabu (27/2) mendatang itu, mengajukan permohonan agar Gubernur Jawa Barat memperhatikan serta merealisasikan harapan dan keinginan warga dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan, pendidikan, dan pendapatan ekonomi yang lebih baik.
IPM kecamatan Sukamakmur ini adalah yang terendah di Kabupaten Bogor yakni 59,11. Peningkatan nilai itu baru akan dapat dicapai jika ada sinergitas dan upaya yang keras seluruh elemen warga masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah baik pemerintah daerah maupun provinsi, ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembukaan dan pembangunan jalur alternatif puncak II Sukamakmur tersebut sangat mutlak diperlukan, karena diyakini apabila jalur tersebut dapat terealisir, maka akselerasi pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian 74.000 warganya dapat cepat terwujud.
Rute jalur alternatif puncak II Sukamakmur itu mulai dari Hanjawar-Coloto-Kota Bunga-Desa Batu layang Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur-Arca-Catang Malang-Cikuray-Pasir Halang-Gunung Batu-Gunung Siem-Waru-Cikupa-Limusnunggal Kecamatan Sukamakmur- Jatinunggal-Jalur Transyogi Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, jelasnya.
Hal senada dikatakan, Kepala Desa Pabuaran Kecamatan Sukamakmur, Ade Lukman Hartono, membuka akses jalan antara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur ini untuk membuka keterisoliran wilayah kecamatan Sukamakmur dengan wilayah lainya.
Ini juga sebenarnya bukan semata-mata untuk kepentingan Sukamakmur, sebab jalur ini menghubungkan dua wilayah pemerintah daerah yakni Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Karena ini merupakan program lintas wilayah maka dari itu kami menyampaikan ini ke Gubernur Jawa barat untuk dicarikan solusinya, tandasnya.
Menurutnya, selama ini bantuan dari pemerintah daerah untuk pembangunan infrastruktur di wilayah ini, memang sudah ada, namun belum dapat memenuhi keinginan masyarakat, karena keterbatasan anggaran.
Pembukaan jalur alternatif puncak II Sukamakmur ini, tidak membutuhkan biaya pembebasan tanah, karena disamping melewati tanah perhutani, Tanah HGU Bukit Jonggol Asri dan warga secara sukarela mengibahkan tanah miliknya untuk kepentingan pembangunan jalur tersebut, urainya.
Pembangunan Jalur baru ini, kata ia akan mempermudah dan memperpendek jarak dari dan ke kawasan wisata puncak-kota Bunga Cipanas dengan Kawasan Kota Wisata Cibubur Jakarta dan Kawasan Lipo Cikarang Bekasi.
Dan jarak antara Transyogi ke Kota Bunga itu hanya sekitar 40 kilometer. Jalur ini juga akan menjadi alternatif untuk mengurangi beban kemacetan di kawasnh puncak, katanya. (don/ck-58)
Sumber : HU. Pelita, Edisi Jum'at, 30 Januari 2009
0 komentar:
Posting Komentar