BOGOR -- Disetujuinya mega proyek Kota Mandiri Bukit Jonggol Asri (KMBJA)
diduga segera menimbulkan fluktuasi harga tanah. Tak hanya harga tanah di
wilayah yang terkena proyek, tapi juga daerah sekitarnya. Para spekulan
tanah kabarnya mulai mengincar tanah-tanah di sekitarnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan warga setempat, Pemda
Bogor mulai merencanakan tindakan "pengamaman" seperti yang diinginkan
Gebernur Jawa Barat R. Nuriana. Kahumas Pemda Kabupaten Bogor H. Denny M.
Moechry, BA, kemarin, mengatakan dalam proses jual beli tanah di kawasan
Jonggol tidak boleh ada intimidasi. "Ini perlu ditegaskan pada masyarakat
di sana. Persoalan Jonggol adalah persoalan bisnis. Jadi dalam penentuan
harga tanah harus dimusyawarahkan dengan warga pemilik tanah," katanya.
Presiden Soeharto, Rabu (18/12), menyetujui rencana pembangunan KMBJA
seluas 30 ribu hektar itu. Persetujuan ini, kata Denny, diperkirakan akan
menimbulkan fluktuasi harga tanah. "Kami menginginkan agar warga yang
menjual tanahnya kepada pihak pelaksana proyek tidak merasa dirugikan
karena harus pindah ke wilayah lainnya," katanya.
Apa yang diharapkan Pemda Bogor, kata Denny, sesuai dengan yang
dimaksudkan oleh Presiden bahwa pembangunan kawasan Jonggol tidak boleh
menimbulkan kerugian pada rakyat kecil.
Menurut Denny, penentuan harga tanah didasarkan pada tiga hal. Pertama,
harga dasar, yaitu standar harga yang ditetapkan oleh kecamatan dan
disyahkan oleh bupati. Kedua, berdasarkan nilai NJOP (Nilai Jual Objek
Pajak). Dan, ketiga, berdasarkan harga umum.
Kedua dasar pertama itu ditentukan oleh pemerintah, dan biasanya terjadi
pada kasus pembebasan tanah untuk kepentingan umum atau pemerintah. Sedang
penentuan harga tanah berdasarkan katagori terakhir, semata adalah untuk
kepentingan bisnis. "Dalam kasus Jonggol ini termasuk katagori ketiga,"
katanya.
Masyarakat, katanya, hendaknya berhati-hati jika ada oknum yang mencoba
mengintimidasi mereka. "Sebab dalam kasus-kasus seperti ini sering ada
oknum seperti itu," katanya.
Namun, Denny juga mengimbau agar musyawarah yang dilakukan antara warga
dan pihak proyek dalam penentuan harga tanah berpatokan pada harga yang
wajar, dengan tidak merugikan salah satu pihak. "Pada dasarnya kami
menyerahkan semuanya pada musyawarah warga dan pihak proyek. Kami hanya
mengawasi," katanya.
Mega Proyek KMBJA yang berlokasi 40 km Tenggara Jakarta itu akan meliputi
luas wilayah 30 ribu hektar, mencakup tiga kecamatan, Jonggol, Cileungsi,
dan Ciriu.
yakni PT Bukit Jonggol yang presiden komisarisnya adalah Mayjen TNI (Purn)
Arie Sudewo dan dirutnya Bambang Trihatmodjo. Bisa saja, menurut Gubernur,
PT Bukit Jonggol membentuk konsorsium. mal
Sumber : Republika Online Edisi Jum'at, 20 Desember 1996, disadur dari sini
1 komentar:
Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bicaralah dengan Tn. Benjamin Di WhatsApp Via_. + 1-989-394-3740
Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya bersyukur.
Posting Komentar